Semarang, JatengNews.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang Posko 1 mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan media tanam dari ampas teh di Kelurahan Baran dengan tema “Eco-Friendly Gardening: Pemanfaatan Ampas Teh Sebagai Solusi Cerdas Media Tanam Organik”.
Kegiatan pelatihan ini diadakan di Balai Kelurahan dan diikuti oleh ibu-ibu PKK se-Kelurahan Baran, Minggu (24/11/2024).
Dalam pelaksanaan program kerja ini, panitia berharap kegiatan pelatihan yang diselenggarakan dapat memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK tentang pemanfaatan ekologis yang berkelanjutan tentang limbah organik rumah tangga, terutama ampas teh.
Mengingat dua tahun belakangan ini munculnya banyak franchise dan pedagang es teh di jalanan yang diinisiasi oleh pelaku wirausaha dari berbagai lapisan masyarakat.
Mahasiswa KKN Reguler 83 Posko 1 berkesempatan mengundang Bapak Bambang Sri Sumbada, A.Md selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bawen sebagai pemateri utama dalam kegiatan pelatihan ini.
Sebelum kegiatan pelatihan dan demonstrasi pembuatan media tanam dilakukan, Nabila Shilla selaku mahasiswa KKN Reguler Posko 1 UIN Walisongo memberikan pemaparan materi secara teoritis tentang Eco-Friendly Gardening dan jenis-jenis media tanam kepada audiens.
Tujuan penyampaian materi ini yaitu untuk memfokuskan pemahaman dan perhatian audiens tentang kegiatan pelatihan yang akan dilakukan.
Proses pembuatan media tanam berbahan ampas teh dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dalam pelatihan ini, ampas teh yang digunakan merupakan ampas teh yang didapatkan dari Perusahaan Coca Cola. Sebelum menjadi media tanam, tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengkomposkan ampas teh menggunakan Effective Microorganisms (EM) 4 jenis pertanian dan tetes tebu yang berperan sebagai molasses.
EM 4 merupakan larutan yang mengandung campuran mikroorganisme penunjang dekomposisi bahan organik yang meliputi bakteri fotosintetik, Lactobacillus (bakteri asam laktat), Actinomycetes, dan ragi (yeast).
Sedangkan tetes tebu adalah sumber makanan EM4 dan merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu. Keberadaan tetes tebu sebagai campuran kompos bertujuan sebagai bahan pengaktif mikroorganisme pengurai dan menjadikan proses pengomposan menjadi lebih cepat dan berkualitas.
Proses pengomposan ampas teh dengan EM4 dan tetes tebu dilakukan dengan mencampurkan dan mengaduk ampas teh di wadah galon yang telah dipotong dan dicat sebagai pot kompos.
Selanjutnya ampas teh yang telah dicampur dengan kedua aktivator di atas dibiarkan selama 1 – 2 minggu dalam kondisi tertutup di suhu ruang. Setelah pengomposan selesai, selanjutnya kompos teh dicampurkan dengan tanah dan diaduk secara merata.
Proses pembuatan media tanam organik ini berakhir ketika tanah dan ampas teh telah bercampur dan siap digunakan sebagai media pertanian.
“Sebenarnya kalau mau membeli media tanam di toko-toko ya bisa, tetapi kalau turut andil dalam proses pembuatannya seperti ini jiwa cinta lingkungannya lebih terasa. Walaupun proses pembuatannya memakan waktu lama, tapi sejauh ini media tanam dari ampas teh terbukti lebih baik dari media kompos organik lainya”, ujar Pak Bambang.
Dalam proses demonstrasi, ibu-ibu PKK yang hadir tampak antusias mendengarkan penjelasan dan bertanya mengenai bagaimana bahan EM4 dan tetes tebu didapatkan.
“EM4 banyak tersedia di toko-toko bahan tani. Kalau tetes tebu biasanya ada di toko bahan ternak”, ucap Pak Bambang.
Refi Mariska selaku koordinator acara dalam kegiatan ini menuturkan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan media tanam berbahan ampas teh yang diselenggarakan diharapkan dapat memberikan kesadaran peduli lingkungan kepada ibu-ibu di Kelurahan Baran untuk memperhatikan keberadaan limbah rumah tangga yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Wujud Nyata Moderasi Beragama, KKN UIN Walisongo Bersihkan Tempat Ibadah Gereja di Kelurahan Kupang
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 1 mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan media tanam dari ampas teh di Kelurahan Baran dengan tema “Eco-Friendly Gardening. Semoga bermanfaat. (07)