Semarang, Jatengnews.id – Milenial dan Gen Z atau anak muda lainnya perlu hati-hati dalam transaksi perbankan untuk tetap berhati-hati karena masih ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan.
Jika melihat trendnya, banyak anak-anak muda yang melakukan transaksi via transfer melalui Mobile Banking (M-Banking) ataupun Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) tetap perlu dilakukan kewaspadaan.
Baca juga : Bank Indonesia Beri Bantuan Satu Unit Ambulans Untuk PMI Kota Semarang
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Rahmat Dwisaputra menghimbau, untuk tetap mawas atau menjaga dan berhati-hati ketika melakukan transaksi.
“Karen ada situs bank yang di palsukan,” ucapnya dihadapan para mahasiswa di Kampus UKSW beberapa waktu lalu.
Aplikasi atau APK yang sifatnya praktik-praktik kecurangan seperti itu, kabarnya bermunculan pada saat tengah malam di waktu orang tingkat kesadarannya masih belum sepenuhnya.
“Makanya kalau tengah malam megang HP itu hati-hati. Kalau bisa jangan langsung megang HP ketika bangun tengah malam,” paparnya.
Kiranya, satu kali klik saja melakukan kesalahan bisa menguras tabungan atau isi rekening.
“Jam-jam nyawa belum nyatu dengan badan kita, kita sudah klik jadi hati-hati,” imbuhnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah menghimbau kepada konsumennya untuk melakukan beberapa upaya supaya tidak menjadi korban penipuan.
Langkah yang direkomendasikan Bank Indonesia untuk menjaga keamanan akun yakni sebagai berikut, jangan berbagi informasi pribadi, tidak memberikan PIN atau password kepada siapapun, bahkan kepada orang yang mengaku dari pihak bank.
Tak hanya itu, para nasabah juga dihimbau untuk memperbarui password secara berkala atau mengganti password secara rutin untuk mengurangi risiko pencurian data.
Termasuk juga menghindari penggunaan tanggal lahir atau nomor telepon, artinya gunakan password yang kuat dan tidak mudah ditebak.
Selain itu, saat mengakses M-Banking atau aplikasi perbankan lainnya, hindari menggunakan wifi umum dan utamakan menggunakan data pribadi.
Baca juga : Melalui Central Java Fish Market Bank Indonesia Dorong Peningkatan Konsumsi Ikan
Praktik ini dilakukan supaya terhindar dari upaya modus penipuan seperti skimming, phishing dan kejahatan digital lainnya. (Adv-03)