30 C
Semarang
, 2 April 2025
spot_img

Pemkot Semarang Komitmen Upayakan Pembinaan Terhadap Pelajar

Pemkot Semarang memiliki komitmen melakukan pembinaan terhadap pelajar di Kota Semarang guna mencegah kenakalan remaja.

Semarang, JatengNews.id – Pemkot Semarang memiliki komitmen melakukan pembinaan terhadap pelajar di Kota Semarang guna mencegah kenakalan remaja.

Melului Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pemkot Semarang mengambil langkah tegas dalam pembinaan pelajar guna mencegah kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat.

Dalam pertemuan dengan orang tua pelajar Wali Kota Semarang Mbak Ita di Mapolrestabes Semarang, dirinya menyampaikan Pemkot Semarang untuk mendampingi dan membina anak-anak yang terlibat dalam aksi tawuran.

Baca juga: Siswa SMK Orasi Demo Polda Jateng, Bantah Korban Penembakan Pelaku Tawuran

“Kami percaya, anak-anak kita pada dasarnya baik. Namun, mungkin ada salah pergaulan atau kurang perhatian, baik dari lingkungan rumah maupun sekitarnya,” ujar Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita.

Ia menegaskan pentingnya memahami akar masalah yang mendorong perilaku menyimpang tersebut. Pemkot Semarang, lanjut Mbak Ita, akan hadir untuk bersama-sama mengurai penyebab, memberikan perhatian, dan mendukung pembinaan anak-anak ini agar mereka tidak mengulangi kesalahan.

Dalam langkah pencegahan, Pemkot Semarang telah mengimplementasikan program Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) yang menyediakan ruang konsultasi bagi anak-anak dan orang tua.

Program ini melibatkan psikolog dan berbagai dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk menangani kasus bullying, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), hingga anak putus sekolah.

“Di RDRM ada banyak tenaga psikolog professional, tidak perlu takut untuk datang dan berkonsultasi. Banyak psikolog yang siap membantu, dan privasi Anda tetap terjaga,” tegas Mbak Ita.

Pihaknya ingin memastikan anak-anak, yang merupakan harapan bangsa, kembali memiliki masa depan yang cerah. Dirinya sekaligus mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam membentuk lingkungan yang mendukung tumbuh kembang generasi muda.

Senada dengan wali kota, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menegaskan perlunya mitigasi antara pihaknya dengan Pemerintah Kota Semarang, stakeholder terkait, sekolah dan keluarga guna mengetahui mengapa peristiwa kenakalan remaja bisa terjadi.

“Mungkin harus ada kolaborasi menyeluruh antara Kami (Polrestabes-red) dengan Pemkot Semarang untuk tidak hanya melihat ada sebuah peristiwa namun melihat mengapa peristiwa itu bisa terjadi,” kata Irwan Anwar.

Pihaknya mengajak semua pihak untuk bersatu padu menangani fenomena kenakalan remaja dengan saling mendukung agar ke depan tidak terjadi lagi aksi kenakalan remaja.

Sementara, Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang, Joko Hartono menambahkan pentingnya analisis individual untuk mencari akar permasalahan mengapa ada anak yang sampai terlibat dalam aksi kenakalan.

Baca juga: Pemkot Semarang Tertibkan APK di Hari Tenang Pemilu 2024

Melalui pembinaan ini, Pemkot Semarang optimis dapat menekan angka kenakalan remaja dan menciptakan generasi yang lebih berprestasi serta berkarakter. Sementara bagi lulusan yang belum memiliki kesibukan, pihaknya akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk melaksanakan pelatihan keterampilan kerja.

“Dari hasil pertemuan tadi, mayoritas anak-anak ini berada di usia 13-17 tahun. Penyebab umumnya adalah putus sekolah, kurang perhatian orang tua, atau berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Kami akan menggali lebih dalam setiap kasus untuk menentukan langkah pembinaan yang tepat,” jelas Joko Hartono.

Demikian informasi, Pemkot Semarang memiliki komitmen melakukan pembinaan terhadap pelajar di Kota Semarang guna mencegah kenakalan remaja. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN