Semarang, JatengNews.id – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng meresmikan Klinik Layanan Pemuda (Klik Yanda), Selasa 19 November 2024.
Peresmian Klik Yanda di Kantor Disporapar Jateng Jalan Pemuda Kota Semarang ini secara langsung dilakukan oleh Kepala Disporapar Jateng Agung Hariyadi.
Kepala Disporapar Jateng Agung mengatakan, Klik Yanda ini adalah program pembinaan bisnis yang diinisiasi oleh Disporapar Provinsi Jateng, ditujukan untuk pelaku usaha lokal muda. Program ini fokus pada tiga bidang utama yaknim UMKM dibidang FnB (makanan dan minuman), Kriya, dan Fashion.
Baca juga: Klaten Jadi Juara 1 di Event Bersama Solo Raya 2024 di Sangiran Sragen
Menurutnya, ini bagian upaya Disporapar Jateng untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi pemuda untuk menitik karir di bidang usaha.
“Kita tahu dimensi lapangan usaha lapangan kerja untuk pemuda masih rendah sekitar 40 persen. Maka dengan layanan ini, kita akan tingkatkan menjadi 60 persen dengan cara memberikan ruang bagi pemuda untuk belajar,” ujar Agung saat diwawancara usai meresmikan Klik Yanda kepada wartawan.
Melalui layanan ini, lanjutnya, para peserta diberikan coaching dan pendampingan bisnis, Jadi peserta dilatih bagaimana mengelola bisnis, bagaimana pemasaran produk, bagaimana mereka berinteraksi dengan konsumen.
“Satu hal yang ditonjolkan di Klinik Layanan Pemuda ini adalah dari sisi public speaking,” tegas Agung.
Kedua, layanan ini juga memberikan materi tentang digital marketing, bagaimana para peserta memanfaatkan penjualan produk dengan digital marketing.
“Kita tahu sekarang ini kita bisa ekspor satuan. Jadi ini memberikan peluang kepada teman-teman yang ada di satu tempat yang kurang strategispun bisa manfaatkan. Jadi kita bisa mengekspor produk dengan satuan juga bisa. Sehingga sangat memberikan peluang bagi produk-produk kreatif,” jelasnya.
Kenapa di klinik layangan ini diarahkan pada ekonomi kreatif?, karena dengan ekonomi kreatif itu sangat lekat dengan hal yang sifatnya digital dan produk-produk kreatif dan inovatif. Misal kayak fashion, kuliner atau kerajinan bisa dijadikan sebagai kreatif dan itu sangat memberikan pasar Internasional.
“Jadi pasar-pasar global itu lebih tertarik pada produk kreatif dan inovatif. Nah kita rangsang anak-anak muda kita dengan inkubator ini bisa menciptakan produk-produk kreatif dan itu bisa menjadi pasar global. Profitnya juga lumayan karena dengan model 300 ribu, penjualnya bisa sampai 3 juta untuk pasar luar negeri. Jadi mereka kita dorong terus berkreasi untuk kreatif dan inovatif dan itu menjadi nilai jual yang sangat tinggi nilainya,” tegasnya.
Dengan adanya layanan ini, harapannya bisa menjadi pemantik dan merangsang kepada semua daerah untuk juga melakukan hal yang sama. Artinya dengan jumlah pemuda 11 juta di Jawa Tengah bukan jumlah yang sedikit dan bisa menjadi kekuatan.
“Nah bagaimana bisa menggerakkan mereka menjadi sesuatu yang berkontribusi dalam pembangunan. Maka dengan pintu masuk pelayanan seperti ini. Harapannya nanti bisa menggerakkan pemuda lebih kreatif dan lebih tepat dalam berbisnis,” harapnya.
Baca juga: KONI dan Disporapar Jateng Apresiasi Atlet Peraih Juara Dunia Woodball di Cina
Sementara, Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Kepemudaan Disporapar Jateng Ray Franc Roi Azis menambahkan, dalam peresmian Klik Yanda ini, ada sebanyak 30 peserta yang menjalani Proses Inkubasi Online yang dilaksanakan pada tanggal 12 dan 15 November, dengan topik pelatihan utama yaitu Digital Marketing dan How to Tell Your Business.
Puncak Inkubasi Offline pada tanggal 18 November di Jalan Pemuda, di mana peserta mempresentasikan bisnis mereka di hadapan panelis untuk dinilai dan mendapatkan materi tambahan mengenai Public Speaking.
“Momen ini akan menjadi ajang showcase bagi para peserta untuk memperkenalkan produk bisnis mereka, sekaligus membuka peluang kolaborasi di masa depan,” tambahnya. (01)