29 C
Semarang
, 25 December 2024
spot_img

Isu Agama Warnai Pilwakot Semarang, Ini Pandangan Pengamat

Jelang pemilihan kepala daerah, isu agama mencuat di Pilwakot Kota Semarang yang diikuti dua pasangan calon.

Semarang, JatengNews.id – Jelang pemilihan kepala daerah, isu agama mencuat di Pilwakot Kota Semarang yang diikuti dua pasangan calon.

Sebagai informasi, Pilwakot Semarang diikuti dua pasangan Agustin-Iswar dan pasangan Yoyok-Joss. Latarbelakang keyakinan kedua paslon sangat berbeda khusunya calon Wali Kota Semarang.

Hal ini memicu perbincangan di kalangan ulama dan organisasi Islam terkait faktor agama dalam menentukan pilihan politik pada Pilwakot Semarang yang digelar 27 November ini.

Baca juga: Fenomena Baru Pilwakot Semarang! Dukungan Ulama dan Kiai untuk Kemenangan Yoyok-Joss Makin Masif

Pengamat Politik UIN Walisongo Semarang, Dr M Kholidul Adib menilai, dukungan tersebut tidak lepas dari isu agama.

“Deklarasi dukungan para ulama sepuh dan para tokoh Muhammadiyah untuk Yoyok-Joss juga berkaitan dengan faktor agama, meski pun dikemas dengan istilah doa bersama ataupun kesamaan visi dan misi membangun Kota Semarang ke depan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (18/11/2024).

Menurutnya, salah satu topik yang ramai dibicarakan adalah agama yang dianut salah satu calon Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Agustina adalah figur yang diusung PDIP, partai nasionalis yang mengusung kesetaraan hak politik bagi semua warga negara. Namun, kalangan pemilih religius masih menjadikan agama sebagai faktor utama dalam menentukan pilihan.

Meski demikian, Adip memaparkan survei Y-Publica pimpinan Rudi Hartono menunjukkan bahwa isu agama tidak terlalu dominan dalam Pilwalkot Semarang 2024.

Dalam hasil survei yang dirilis di River View Café, Semarang, Senin (16/9/2024) lalu itu, sebanyak 59 persen respondens menyatakan tidak mempersoalkan agama kandidat, sedangkan 41 persen masih memandang agama sebagai pertimbangan.

Hasil survei ini menunjukkan bahwa pemilih Kota Semarang terbagi dalam dua segmentasi, yaitu nasionalis dan religious.

Dari hasil tersebut, 51 persen pemilih nasionalis diperkirakan terbelah antara mendukung Agustina-Iswar dari PDIP dan Yoyok-Joss yang didukung partai-partai nasionalis lain seperti Gerindra, Demokrat, Golkar, PSI, dan NasDem.

Sementara itu, 41 persen pemilih religius, yang umumnya berasal dari basis PKS, PKB, PAN, dan PPP, diperkirakan condong ke Yoyok-Joss.

Berdasarkan kalkulasi ini, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso memiliki peluang besar untuk unggul, terutama karena faktor agama yang masih menjadi pertimbangan sebagian pemilih. Namun, politisasi agama dalam demokrasi Indonesia memang banyak menuai kritik.

“Memilih kandidat atas dasar kesamaan agama adalah hak warga negara, tetapi menjadikan agama sebagai faktor utama tentu tidak baik bagi pengembangan demokrasi,” tambah Kholidul Adib.

Baca juga: Kiai dan Ulama Sepakat Dukung Yoyok-Joss di Pilwakot Semarang, KH Fadholan Musyafa’: Umat Islam Wajib!

Ia mendorong agar pemilih lebih fokus pada isu populis seperti visi-misi, program kerja, rekam jejak, dan kepribadian kandidat.

Para kandidat pun diharapkan lebih aktif turun ke masyarakat, menyapa langsung, dan menawarkan gagasan konkret untuk memajukan Kota Semarang.

Dengan begitu, Pilwakot Semarang bisa menjadi ajang adu gagasan yang berkualitas, membantu pemilih menentukan pilihan dengan bijak demi masa depan kota yang lebih baik. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN