Semarang, Jatengnews.id – Angka stunting di Kota Semarang meningkat antara Mei hingga September 2024. Hal ini mendapat perhatian dari calon wali kota yang berkompetisi dalam Pilwalkot Semarang 2024.
Paslon 01, Agustina Wilujeng, menyebutkan bahwa kenaikan angka stunting disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap masalah tersebut. Ia mengusulkan pembentukan tim khusus untuk penanganan stunting, dengan fokus pada protokol kesehatan, desk stunting, serta anggaran yang dialokasikan secara khusus.
Baca juga: Pendukung Yoyok-Joss Kompak Berkostum Serba Putih, Gambaran Kesejukan Pilwakot Semarang
‘’Maka sekali lagi harus ada prokes, desk stunting. Orangnya dan anggarannya (khusus mengatasi stunting),” ucapnya Jumat (15/11/2024).
Agustina juga menekankan pentingnya peran RT, Pos Yandu, LPMK, dan Darwis dalam mendeteksi dan menangani stunting di tingkat bawah.
Sementara itu, Paslon 02, A.S. Sukawijaya (Yoyok Sukawi), mengatakan bahwa stunting tidak hanya masalah gizi, tetapi juga terkait dengan sanitasi, pola asuh, dan faktor lainnya.
Baca juga: Strategi Yoyok-Joss Lestarikan Eksistensi Kebudayaan Lokal di Semarang
Yoyok berjanji untuk meningkatkan gizi dan mengatasi masalah-masalah lain yang mempengaruhi stunting di Kota Semarang.
Kedua paslon berkomitmen untuk menurunkan angka stunting dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan melibatkan berbagai pihak di masyarakat.(kamal-02)