Karanganyar, Jatengnews.id – Candi Sukuh yang berada di Dusun Tambak, Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, merupakan salah satu objek wisata peninggalan Majapahit.
Adapun, Candi Sukuh merupakan candi bercorak Hindu yang mana salah satu bangunan candi masa Majapahit akhir.
Baca juga : Pacu Adrenalin Wisata Jip Kemuning Jadi Favorit Wisatawan
Sampai saat ini, candi Sukuh masih berdiri kokoh diatas lahan seluas 5.500 meter persegi. Candi ini terdiri dari atas tiga teras bersusun seperti struktur punden berundak pada tradisi Megalitik, yang mana pada konsep Megalitik halaman yang paling tinggi diyakini sebagai tempat yang paling suci atau sakral.
Setiap teras pada Candi Sukuh masing – masing memiliki gapura. Penyebutan pertama kali Candi Sukuh di dalam laporan Johnson yang berkedudukan sebagai residen Surakarta pada tahun 1915 M. Penyebutan Candi Sukuh sesuai dengan tempat dimana Candi Sukuh berada.
“Candi Sukuh adalah Candi Hindu yang merupakan salah satu wisata Budaya di Kabupaten Karanganyar. Candi ini dikelola oleh Pemprov Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemkab Karanganyar,” ujar Kepala Disparpora Karanganyar, Hari Purnomo Sabtu (16/11/2024).
Menurut Hari, selain sebagai lokasi wisata, Candi Sukuh juga masih digunakan sebagai upacara keagamaan Ummat Hindu.
“Sampai saat ini, masih digunakan ssbagai lokasi upacara keagamaan Ummat Hindu,” terangnya.
Sebagai salah satu tujuan wisata, Hari Purnomo menjelaskan, jam operasional Candi Sukuh buka pada jam 07.00 – 17.00 WIB.
Wisatawan lokal cukup membayar Rp.10.000,-/orang dan Rp.30.000,-/orang untuk Wisatawan mancanegara.
Beberapa fasilitas tersedia di sekitar Candi Sukuh meliputi tempat parkir, mushola, toilet, penjual cinderamata atau oleh – oleh dan pendopo.
Hawa yang sejuk dan pemandangan yang indah dari ketinggian menambah indahnya berwisata di Candi Sukuh.
Baca juga : Menikmati Indahnya Air Terjun Grojogan Sewu Karanganyar
“Bukan sekedar wisata, kita juga bisa belajar sejarah dari candi yang merupakan peninggalan Majapahit ini,” pungkasnya. (Adv-03)