Beranda Daerah Kasus Tinggi Komisi D DPRD Grobogan Waspadai Penyebaran DBD di Musim Hujan

Kasus Tinggi Komisi D DPRD Grobogan Waspadai Penyebaran DBD di Musim Hujan

Ketua Komisi D DPRD Grobogan Mansata Indah Maratona, Jumat (15/11/2024). (Foto : Dok Jatengnews.id)

Grobogan, Jatengnews.id – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Grobogan, Mansata Indah Maratona meminta seluruh pihak yang terkait untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) apalagi di musim hujan.

Sebab, data per 10 Nopember 2024 menunjukkan sebanyak 1.028 orang di Kabupaten Grobogan terjangkit DBD. Dengan jumlah kematian 19 orang atau 1,79 persen dan bebas jentik 87,5 persen.

Baca juga : Profil DPRD Kabupaten Grobogan, Wujudkan Visi Misi Tranformasi Menuju Grobogan yang Berdaya Saing

Di sepanjang Januari-November ini sudah terjadi  2.829 laporan kewaspadaan dini rumah sakit. “Ini harus menjadi perhatian khusus, apalagi di musim hujan ini tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan,” ujar Mansata, Jumat (15/11/2024).

Mansata prihatin dengan kondisi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini terjadi di Kabupaten Grobogan.

Sebab, kasus penyebaran penyakit DBD masih tinggi, Mansata mempertanyakan sistem penyelenggaraan kesehatan yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Grobogan.

Ketua Komisi D DPRD Grobogan Mansata Indah Maratona berfoto bersama belum lama ini. (Foto : Dok Jatengnews.id)

Mansata menyoroti sistem surveilans Pemerintah Kabupaten Grobogan terkait antisipasi penyebaran penyakit DBD.

“Seharusnya pemerintah melakukan deteksi awal, adanya kemungkinan penyebaran DBD,” kata Mansata.

Pemerintah Kabupaten Grobogan bisa melakukan upaya seperti penyelidikan epidemiologi setiap kasus DBD di wilayah puskesmas oleh petugas puskesmas.

Ini untuk mengkaji sumber penularan, faktor risiko penularan DBD serta edukasi terhadap masyarakat dan pemangku kebijakan setempat. Ini untuk Gerakan PSN dan pembagian larvasida pada rumah tangga dibantu kader dan tokoh masyarakat.

Kegiatan penyampaian informasi dan edukasi. Misalnya dengan memberi imbauan kepada masyarakat untuk berperan serta pemberantasan sarang nyamuk dilingkungan masing-masing.

Dengan koordinasi dengan desa RT/RW, siaran radio, Website Dinas Kesehatan, Baliho.

Foging Focus pada lokasi kejadian kasus DBD yang memenuhi kriteria foging guna menurunkan populasi nyamuk dan menurunkan psikologis masyarakat yang cemas karena kejadian kasus DBD di lingkungannya.

PSN oleh anak sekolah di lingkungan sekolah masing-masing melalui pengaktifan UKS di setiap sekolah. Serta imbauan anak-anak diusahakan memakai lengan panjang dan lotion anti nyamuk ketika di rumah.

Upaya deteksi dini dan kewaspadaan pada kasus berobat di layanan kesehatan baik puskesmas, RS, dan klinik untuk kasus anak demam lebih dari 2-3 hari untuk cek laboratorium darah lengkap atau pemeriksaan rapid tes DBD.

Peningkatan Kapasitas Nakes medis melalui workshop tatalaksana DBD. Penguatan Sistem Kewaspadaan dini dan Surveilans Epidemiologi DBD oleh Puskesmas, RS dan Klinik.

Lakukan audit atau telaah kasus kematian DBD untuk mengetahui faktor resiko penyebab kematian DBD.

Sebagai informasi tambahan distribusi kasus dan kematian DBD bulanan tahun 2024 hingga bulan Nopember ini pada bulan Januari mencapai 114 kasus dengan kasus meninggal satu orang. Pada bulan Februari terdapat 125 kasus, meninggal 5 kasus.

Pada bulan Maret (104 kasus), meninggal (4 kasus), April (86 Kasus), meninggal (2 kasus), Mei (119 kasus), meninggal (5 kasus), dan Juni (75 Kasus), meninggal (0 kasus).

Baca juga : Komisi D DPRD Grobogan Sebut Program Makan Siang Gratis Bisa Diambilkan Dari Anggaran Belanja Tak Terduga

Kemudian pada bulan Juli (75 Kasus), meninggal (1 kasus), Agustus (81 kasus), meninggal (1 kasus), September (102 Kasus), meninggal (0 kasus), Oktober (169 kasus), meninggal (0 kasus), Nopember Minggu kesatu (11 Kasus), meninggal (0 Kasus). (Adv-03)

Exit mobile version