Jakarta, Jatengnews.id – Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebut, dana asing yang keluar itu terdiri masuk dari pasar saham Rp2,29 triliun.
Kemudian, dana asing juga keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp4,66 triliun dan dana asing Rp3,28 triliun keluar ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca juga : Pemprov Jateng Tawarkan 17 Peluang Investasi ke Investor
“Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 4 November 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp38,51 triliun di pasar saham, Rp38,86 triliun di pasar SBN dan Rp192,99 triliun di SRBI,” ujar Ramdan dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Senin (11/11/2024).
Kaburnya dana asing itu tak menggoyahkan level rupiah, dimana nilai tukar itu justru menguat terhadap dolar AS. Tercatat, rupiah melemah di level Rp15.605 per USD pada pagi hari Jumat.
“Imbal balik atau yield SBN 10 Tahun turun ke 6,66 persen,” kata dia.
Sementara, Premi CDS Indonesia 5 tahun per 7 November 2024 sebesar 67,59 bps, turun dibanding dengan 1 November 2024 sebesar 71,58 bps.
Baca juga : Investor Kelola Perairan Wajib Pandu di Pelabuhan Sluke
Sementara, Premi CDS Indonesia 5 tahun per 7 November 2024 sebesar 67,59 bps, turun dibanding dengan 1 November 2024 sebesar 71,58 bps. (03)