Kudus, Jatengnews.id – Calon Wakil Bupati Kudus Nomor Urut 01, Bellinda Birton mengaku tak tahu kalau ada umpatan yang menyasar dirinya dari pendukung Paslon lain, jelang debat Pilkada Kudus 2024 pada 13 November 2024 mendatang.
“Saya malah belum lihat, karena hingga saat ini saya masih fokus mendengarkan aspirasi masyarakat bawah dan menyampaikan visi misi paslon nomor urut 01. Jadi belum sempat lihat,” kata Bellinda melalui siaran pers, Sabtu (09/11/2024).
Baca juga : Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi DAIKIN Resmikan Pusat Keunggulan di SMK NU Ma’arif Kudus
Kendati begitu, Bellinda mengaku tetap adem menyambut hujatan bahkan fitnahan yang menyasar dirinya. Menurutnya, black campaign tersebut justru meningkatkan elektabilitas paslon nomor 01 dan menambah semangat tim menyampaikan hal-hal baik kepada masyarakat.
“Kalau saya, sedari awal prinsip yang harus dipegang apa? Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang. Rileks dan santai aja. Toh elektablitas 01 masih lebih tinggi ketimbang paslon 02,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, daripada memikirkan pujian dan hujatan, dia memilih fokus terhadap amanah yang diberikan kepadanya, agar dapat memberikan manfaat bagi rakyat. “Kerjakan apa yang menurut kita benar, memberikan manfaat bagi banyak orang, adapun hari ini bisa dipuji, bisa ditentang, bisa dikritik, tapi bila manfaat itu dirasakan, ya masyarakat nanti akan menilai,” ujarnya.
Ia pun menyadari dalam serangan media sosial ini, kebebasan berekspresi sangat dominan. Namun demikian, ke depannya dia akan memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat Kudus yang lebih baik. “Ini harus dijaga, ketika tadi ada istilahnya dihujat dan disanjung, ya itu bagian dari kenyataan, berada di wilayah politik, itu kenyataan dari dulu begitu,” katanya.
Cawabup yang berpasangan dengan Cabup Sam’ani Intakoris itu juga menekankan pentingnya menjaga etika berpolitik. Kata-kata yang kurang pantas dan fitnah untuk menjatuhkan paslon pada Pilkada Kudus 2024, lanjut Bellinda, tidak seharusnya diucapkan atau disebar di media sosial.
“Itulah mengapa intinya kita harus menjaga standar etika, sehingga proses kehidupan bernegara itu terhormat,“ ujarnya.
Selain itu, dirinya pun bertekad jika nanti diberikan amanah untuk mengemban tugas sebagai pejabat publik akan senantiasa komit pada pesan Presiden Prabowo Subianto. “Saya akan memegang teguh pesan Bapak Presiden bahwa menjadi pejabat publik harus dilakukan dengan sepenuh hati dan melayani masyarakat dengan tulus ikhlas. Menjadi pimpinan itu harus jujur, tidak bohongin rakyat dan bersih,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, pengamat hukum dan politik Iman Mulyana menilai kematangan berpolitik maupun pengalaman dalam memimpin suatu daerah tak hanya dinilai dari usia.
“Seseorang yang sudah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila juga bisa membuat kita semakin matang dalam kehidupan politik dan kepemimpinan di tengah masyarakat. Dan jika dilihat beberapa hari terakhir ini, Bellinda Birton sudah menunjukkan kematangan berpolitik,” kata Iman.
Hal ini terlihat dari sejumlah kunjungan ke tengah masyarakat, dan menawarkan how to solve problem.
Baca juga : Pengamat Sebut Sam’ani-Bellinda Bakal Fasilitasi Pegiat Seni Lokal Kudus Sebuah Langkah Visioner
“Inilah yang menjadikan Bellinda layak untuk menjadi Wakil Bupati Kudus pada periode berikutnya,” imbuhnya. (03)