Karanganyar, Jatengnews.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karanganyar, menggelar sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema Opera Van Voters, di Gedung Teater, Jumat (8/11/2024) malam.
Sosialisasi yang dikemas dengan seni budaya ini, diikuti seluruh anggota Panwascam se Kabupaten Karanganyar, perwakilan pelajar yang merupakan pemilih pemula.
Baca juga : Hari Jadi ke 107 Karanganyar, Pemkab Gelar Pagelaran Wayang Kulit
Ketua Bawaslu Karanganyar, Nuning Ritwanita Priliastuti menyampaikan, sosialisasi sengaja dikemas dalam bentuk kesenian tradisional, agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Menurut Nuning, kegiatan ini, tidak hanya sosialisasi peran serta masyarakat dalam mengawasi Pemilu, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan lokal.
“Dengan balutan seni tradisional, pesan yang disampaikan lebih mudah diterima masyarakat. Diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk ikut melakukan pengawasan partisipatif dalam Pemilu 2024,”ujarnya
Nuning menjelaskan, sosialisasi pengawasan Pemilu Partisipatif ini, juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan Bawaslu untuk memperkuat pengawasan, serta memastikan Pemilu 2024 berlangsung aman, damai, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
“Kita mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Terutama para pemilih pemula yang tidak sekedar menggunakan hak pilihnya, tetapi ikut aktif dalam melakukan pengawasan,”tandasnya.
Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi yang diwakili Kepala Dispermades, Sundoro Budi Karyanto mengatakan, sosialisasi pengawasan merupakan proses penting dalam pesta demokrasi.
Peran serta masyarakat dalam pengawasan, ujarnya, untuk memastikan proses Pemilu berjalan dengan baik, jujur dan adil.
“Masyarakat harus aktif. Tidak hanya sebagai pemilih tapi juga aktif mengawasi agar Pemilu berjalan dengan jujur dan adil,” kata Sundoro.
Nur kholik, Ketua Bawaslu Jawa Tengah menegaskan, kegiatan ini merupakan acara pamungkas sosialisasi pengawasan yang diawali dari Kabupaten Kebumen.
“Selama ini Pemilu dilihat sebagai konflik dan ketegangan.Kita mencoba membuat dimensi hiburan yang diambil dari pelaksanaan yang selalu diwarnai dengan ketegangan. Dan tidak jarang menimbulkan konflik.
Baca juga : Juliyatmono Ingatkan KPU dan Bawaslu Karanganyar
“Acara ini akan menyampaikan pesan pengawasan Pemilu yang damai. Kita juga melibatkan kaum muda dalam kegiatan ini. Karena 53 persen saat Pemilu, adalah pemilih pemula,”ungkapnya.(Iwan-03)