Beranda Daerah KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Pembuatan Ecoenzym di Desa Pasekan, Merubah Sampah...

KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Pembuatan Ecoenzym di Desa Pasekan, Merubah Sampah Jadi Barang Bermanfaat

Kegiatan ini merupakan langkah awal dari kegiatan pengelolaan sampah yang akan dilakukan Pemerintah Desa (PEMDES).

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 8 gelar sosialisasi Pembuatan Ecoenzym bersama Ibu PKK RW 3 Dusun Kadipiro Sabtu (2/11/2024) (Foto: Dok KKN)

Semarang, JatengNews.id- Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 8 mengadakan sosialisasi Pembuatan Ecoenzym bersama Ibu PKK RW 3 Dusun Kadipiro, Pasekan Ambarawa, yang bertempat di Rumah ibu Mulyana, Sabtu (2/11/2024).

Kegiatan ini merupakan langkah awal dari kegiatan pengelolaan sampah yang akan dilakukan Pemerintah Desa (PEMDES) saat ini.

Eco enzym merupakan pengelolaan sampah dengan memanfatkan kulit buah dengan campuran air dan gula melalui proses fermentasi.  

Acara ini dipandu oleh Laili Latifah sebagai moderator dan penyampaian materi oleh Hiraluna Asyaura yang dilakukan secara demonstrasi dan dipraktikkan oleh beberapa ibu PKK RW 3.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Gandeng Biro Hukum Pemprov Jateng Gelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di Kelurahan Ngampin

Dalam penyampaian materi Hira menekankan bahwa pembuatan Eco enzym membutuhkan waktu fermentasi kurang lebih selama 3 bulan agar memperoleh hasil yang maksimal.

“Eco enzym ini akan mendapatkan hasil yang maksimal bu ibu dalam waktu 3 bulan, namun tiap bulannya tutup botol wajib dibuka supaya dapat membuang gas-gas yang dihasilkan selama proses fermentasi,” ucapnya

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab Hira menambahkan bahwa Eco enzym ini sebenarnya memiliki banyak manfaat namun memiliki kekurangan yaitu dari segi bau yang dihasilkan sehingga hanya disarankan untuk pembuatan pupuk saja.

“Eco enzym ini sebenarnya banyak manfaatnya namun sisi negatif nya memiliki bau asam atau kecut, sehingga memungkinkan membuat kita tidak tahan jika digunakan sebagai sampo dan sabun untuk mandi. Dan saya hanya menyarankan untuk pembuatan pupuk saja,” jelasnya.

Selain itu, Hira juga menambahkan bahwa pembuatan Eco enzym lebih dianjurkan menggunakan kulit buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk, mangga, pisang dll. Pembuatan Eco enzyme juga bisa menggunakan sayuran, namun baunya nanti tidak sedap. 

Perbandingan takaran pembuatan Eco enzyme antara gula merah atau molase, air dan kulit buah yang digunakan yaitu 1: 3: 10. Dalam satu botol Eco enzym minimal terdapat lima jenis kulit buah atau sayuran yang digunakan.

“Pembuatan Eco enzym lebih baik menggunakan kulit buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk bu ibu supaya menghasilkan bau yang segar daripada menggunakan sayuran. Perbandingan bahan-bahan untuk membuat Eco enzyme itu 1 untuk gula merah atau molase, 3 untuk kulit buah dan 10 untuk air dan dalam satu botol Eco enzym minimal ada lima jenis kulit buah yang digunakan, ” jelas Hira.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Sharing Session Platform dan Web Pembelajaran Digital di SDN Ngampin 01

Demikian informasi mengenai Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 8 mengadakan sosialisasi Pembuatan Ecoenzym bersama Ibu PKK RW 3 Dusun Kadipiro. Semoga bermanfaat. (07)

Exit mobile version