Semarang, JatengNews.id- Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengangkat judul “Penerapan Zero Waste melalui Teknologi dan Diversifikasi Olahan Produk Berbasis Bandeng pada Sentra Olahan Bandeng Presto”.
KKN Tematik UNDIP ini berlangsung selama periode 17 September 2024 – 25 Oktober 2024.
KKN Tematik yang diusulkan oleh Prof. Dr. Ir. Eko Nurcahya Dewi, M. Sc, Ibu Ulfah Amalia, S. Pi, M. Si, Ph.D, dan Ibu Lukita Purnamayati, S. TP., M. Sc dari FPIK UNDIP telah berhasil membentuk 1 tim pengabdian yang terdiri dari 5 mahasiswa berbagai jurusan.
Mahasiswa KKN UNDIP 7 jurusan Teknik Kimia, Arneta Nuzulia Novanda Putri turut berkontribusi dalam tim tersebut yang dalam pelaksanaan-nya KKN Tematik ini mengambil lokasi di Pusat Sentra Bandeng di Desa Tambakrejo, Kelurahan Gayamsari, Kota Semarang.
Baca juga: Seru Banget! KKN UIN Walisongo Gelar Kegiatan Melukis Botol Bersama Anak-Anak Desa Pagertoyo
Dalam kegiatan KKN-T ini, Arneta melihat celah terkait kurang terstrukturnya zona produksi serta minimnya fasilitas keselamatan kerja di tempat produksi bandeng presto Ibu Istianah.
Berangkat dari hal tersebut, Arneta berinisiatif untuk mengadakan penyuluhan terkait pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja atau biasa disebut K3 sebagai salah satu program monodisiplin dalam pengabdian masyarakat kali ini.
Program monodisiplin ini direncanakan untuk dilaksanakan dengan metode sharing one on one yang bertujuan sebagai media percepatan pencerdasan pelaku usaha terkait pentingnya aspek keselamatan dalam bekerja demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
”Penerapan K3 tidak hanya terbatas pada industri besar, bahkan produksi yang dilakukan di dalam rumah-pun tetap harus melaksanakan K3 dengan baik guna mengurangi risiko kecelakaan kerja,” tutur Arneta.
Kegiatan ini juga disambut hangat oleh pelaku UKM Bandeng Presto, Ibu Istianah, yang saat ini rutin membuat Bandeng Presto 30-35 kg per produksi.
Tanpa tertulispun, sang pemilik usaha telah banyak melakukan tahapan K3 mulai dari pemilihan bandeng hingga proses pengemasan. Meskipun demikian, kekurangan seperti tanda peringatan, keterangan dalam box produksi, serta antisipasi terhadap risiko kerja yang paling tinggi dalam produksi bandeng presto (penggunaan tekanan tinggi dan kompor gas) juga tetap harus diperhatikan.
Bersamaan dengan program monodisiplin yang dibawakan, dengan dukungan dari pihak UNDIP, telah berhasil dilakukannya sharing session terkait aplikasi K3.
Output lainnyaberupa telahdisalurkannya APAR jenis powder ukuran 1kg, pamflet tutorial penggunaan APAR, serta leaflet terkait K3 secara rinci khususnya dalam kegiatan produksi bandeng presto untuk pihak UKM Ibu Istianah.
”Melalui kegiatan ini, Alhamdulillah saya merasa terbantu dan lebih mendapat pencerahan terkait yang Mbak (Arneta) sampaikan. Terimakasih banyak UNDIP, Ibu Istianah.
“Alhamdulillah, Pihak penerima terlihat antusias dan senang dengan penyuluhan dan penyerahan safety kit sederhana ini. Mengingat beliau pernah mengalami kejadian tidak terduga yang membuatnya hingga saat ini selalu waspada menyiapkan karung goni yang dibasahi di daerah dapur,” review setelah sharing session.
Usai tuntasnya program monodisiplin-2 dari saudari Arneta Nuzulia, besar harapannya jika masyarakat dapat lebih aware dengan berbagai kemungkinan risiko di setiap kegiatan kita sehari-hari. Sebab, mencegah lebih baik daripada harus membenahi. Bersama dalam kebaikan, membuat kita lebih baik.
Baca juga: 3.826 Mahasiswa UNDIP Ikuti Wisuda Periode ke-176 Tahun 2024
Demikian informasi mengenai KKN Teamtik UNDIP mengangkat judul “Penerapan Zero Waste melalui Teknologi dan Diversifikasi Olahan Produk Berbasis Bandeng pada Sentra Olahan Bandeng Presto”. Semoga bermanfaat. (07)