Purbalingga, Jatengnews.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga menggelar debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga di hall Hotel Braling, Sabtu (2/11/2024). Debat berlangsung kondusif sampai pendukung kedua pasangan calon bersitegang di tengah debat.
Kericuhan ini bermula saat pendukung memeragakan yel-yel. KPU Purbalingga memberikan kesempatan pandukung untuk mengekspresikan dukungan melalui yel-yel selama satu menit.
Yel-yel sesi pertama hingga ketiga berlangsung kondusif meski ada letupan provokatif dari masing-masing pendukung. Pada sesi keempat saat tanya jawab antar pasangan calon, pendukung kedua pasangan nyaris terlibat bentrokan.
Baca juga: Massa PDIP dan PKB Geruduk Kantor Bawaslu Purbalingga
Namun karena masing-masing pendukung masih mampu menahan diri, bentrokan tidak terjadi. Selain itu, petugas kepolisian juga bergerak cepat membentuk pagar betis di antara kedua pendukung, sehingga tidak sampai terjadi kontak fisik.
Ketua KPU Purbalingga, Zamaahsari, menjelaskan, yel-yel semula akan dihapus dari skenario debat karena di daerah lain, yel-yel menjadi pemicu keributan antar pendukung. Namun tim narahubung kedua pasangan calon menghendaki tetap ada yel-yel.
“Yel-yel itu inisiatif tim paslon. Ketika ditanya sanggup nggak menjamin pendukung tetap kondusif, mereka (tim sukses) menjawab sanggup. Ya sudah akhirnya tetap ada tetapi dibatasi satu menit,” kata dia yang ditemui usai debat.
Ia menambahkan, debat kembali berjalan berkat kerjasama berbagai pihak dan antisipasi KPU. Selain itu, masing-masing pendukung paslon juga turut berperan dengan menahan diri dari tindakan kekerasan.
“Jadi bukan semata-mata penyelenggara atau petugas keamanan, pendukung yang bisa menahan diri juga ikut berperan,” ujarnya.
Baca juga: Viral, Kades di Purbalingga Dibacok Orang Tak Dikenal
Sementara Kapolres Purbalingga, AKBP Rosyid Hartanto, menjelaskan pihaknya bergerak cepat meredam ketegangan pendukung kedua pasangan calon. Anggota Polres dan Kodim yang semula berjaga di luar seketika masuk dan membuat barikade di antara kedua pendukung.
“Memang tadi pada sesi keempat saling melemparkan yel-yel akhirnya menimbulkan sedikit ketegangan, namun demikian dari pihak kepolisian dan keamanan setempat dan KPU sendiri sudah mengantisipasi. Jadi kami menyiapkan pagar betis di tengah-tengah supaya tidak berlarut-larut ketegangan ini,” kata Rosyid.
Untuk pengamanan debat, Polres Purbalingga menerjunkan 103 orang. Mereka didukung personel TNI sebanyak 55 orang dan pengamanan internal KPU sebanyak 20 orang. Sehingga total kekuatan seluruhnya mencapai 180 orang.
“Kami akan melakukan patroli terus untuk menghindari konsentrasi massa di luar,” ujarnya.