Semarang, Jatengnews.id – Ada yang menarik dalam debat Publik Pertama Pilwalkot Semarang, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, di MG Setos, Jumat 1 November 2024, yakni saat kedua calon Wakil Wali Kota Semarang membahas tentang pemerataan perekonomian di Kota Semarang yang hingga kini masih berpusat di Simpang Lima.
Calon Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 01 Iswar Aminuddin menandaskan untuk membuat kawasan seperti Simpang Lima tidaklah murah. Ia juga mengungkapkan hal itu sebetulnya memang sudah direncanakan sejak lama namun hal itu terkendala dengan pembiayaan.
Baca juga : Debat Pilwalkot Semarang, Yoyok Tegak Lurus Prabowo dan Agustin Kiblat Sukarno
“Jadi kalau ada Simpang Lima kedua dan ketiga, itu sebetulnya perencanaan yang sudah lama. Namun karena keuangan pemerintah daerah atau Pemkot Semarang tidak mampu,” katanya dikutip Sabtu (02/11/2024).
Iswar menambahkan untuk membebaskan tanah guna membuat area seperti simpang lima baru tersebut tidaklah murah. “Berapa pembebasan tanah yang dibutuhkan, berapa pembangunan fisik yang dibutuhkan, dampak sosialnya seperti apa? berarti kan ada berapa banyak masyarakat lagi yang harus dipindah, biayanya begitu sangat besar,” tandasnya.
Melihat hal itu, maka pasangan nomor urut 01 Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin lebih memilih pemeratan ekonomi di wilayah kecamatan masing-masing karena lebih murah biaya pembangunannya dibandingkan dengan membangun kawasan simpang lima baru.
“Itu ide bagus dalam rangka memecah pertumbuhan ekonomi yang lebih merata sehingga ada pusat-pusat pertumbuhan baru, tapi kalau kami Agustin-Iswar membangun pusat-pusat pertumbuhan baru itu di wilayah masing-masing. Sehingga tidak perlu dana besar, ada aktivitas ekonomi yang sederhana, ada aktivitas sosial dan budaya dalam suatu ruang masing-masing yang ada di wilayah masing-masing, itu sangat murah serta sangat realistis,” ungkap mantan Sekda Kota Semarang tersebut.
Sebelumnya Calon Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 02, Joko Santoso, mengungkapkan untuk memeratakan perekonomian di Kota ATLAS salah satunya dengan memecah pusat ekonomi sehingga tidak hanya terpusat di Simpang Lima seperti saat ini, namun nantinya juga ada Simpang Lima di Semarang Timur dan Semarang Barat.
“Kita ingin pemerataan ada di Semarang Timur dan Semarang Barat, tentu dengan pusat perekonomian ini bisa dipecah Insyaallah seluruh warga Semarang bisa menikmati secara berkeadilan,” ujarnya.
Baca juga : Debat Perdana, Yoyok-Joss Tegaskan Pendidikan Prioritas Pertama di Kota Semarang
Debat perdana yang digelar KPU Kota Semarang tersebut berjalan lancar, meskipun sepanjang jalannya debat pembawa acara sering mengingatkan kedua pendukung pasangan calon untuk tidak gaduh saat salah satu paslon menyampaikan ide dan gagasannya. (03)