Semarang, JatengNews.id – Pasangan Calon Wali Kota Semarang dan Wakil Wali Kota Yoyok Sukawi dan Joko Santoso menegaskan urusan pendidikan menjadi prioritas pertama.
Hal itu Yoyok-Joss diungkapkannya dalam debat perdana pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di MG Setos, Kota Semarang, Jumat (1/11/2024) malam.
Komitmen itu menjawab pertanyaan moderator tentang rencana pasangan calon memanfaatkan komponen pendukung sumber daya manusia, pasar dan ekosistem inovasi agar daya saing Kota Semarang makin menarik investasi produktif.
Baca juga: Yoyok-Joss Beri Penjelasan Program Pra Kerja Generasi Z Kota Semarang
“Untuk memperkuat daya saing, kami berdua menggunakan hast karya program pertama, yaitu Semarang Pinter lan Sehat,” kata Yoyok disambut tepuk tangan pendukungnya.
Yoyok menyatakan bersama pasangannya, Joko Santoso alias Joss akan mampu mewujudkan komitmen tersebut dengan mengedepankan urusan pendidikan pada prioritas pertama di kepemimpinannya kelak.
Bahkan Yoyok-Joss optimistis akan mengungguli kota lainnya dengan mengacu Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang sempat berada di urutan ke empat di bawah Kota Surakarta, Kota Bandung, dan Kota Bogor.
“Kami punya program pendidikan gratis SD, SMP negeri swasta, MI, MTS semua akan kita gratiskan, dan akan kami banyak beasiswa semua tingkatan lalu kami akan tingkatkan kualitas dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidian. Itu untuk meningkatkan sumber daya manusia,” katanya.
Sedangkan untuk meningkatkan pasar di luar, Yoyok-Joss akan menggarap digitalisasi dengan membuat lokapasar untuk mewadahi para pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Semarang.
“Juga mendatangkan investasi, maka kami akan perkuat dahulu keamanan Kota Semarang. Perizinan kami mudahkan dan pasti Kota Semarang bebas pungli dan bermartabat,” kata mantan Anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Baca juga: Yoyok-Joss Diwaduli Warga Soal Drainase di Amposari Kedungmundu Semarang
Yang tak kalah penting, Yoyok menjelaskan bahwa Semarang telah menduduki peringkat ke lima sebagai Kota Toleran versi Setara Institut. Mengacu Indeks Kota Toleran itu, akan memberikan kenyamanan bagi investor menanamkan modalnya.
“Sehingga aspek-aspek tadi akan membawa investor ke Kota Semarang, tinggal membuka kesempatan ini, pemerintah harus bersih, itu data program yang masuk ke program kami,” ujar CEO PSIS ini.(01)