Karanganyar, Jatengnews.id – Penyuluh agama yang tergabung dalam Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Karanganyar deklarasikan Pilkada Damai, Senin (28/10/2024).
Deklarasi yang digelar di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar tersebut, diikuti Penyuluh Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
Hadir dalam deklarasi tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar Hidayat Maskur.
Baca juga: Rina Iriani Serukan Dukungan Pasangan Rober- Adhe Eliana di Pilkada 2024
Deklarasi Pilkada damai tersebut, juga diikuti Komisioner KPU Kabupaten Karanganyar Devid Wahyuningtyas, Kordiv Hukum Dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Dini Tri Winaryani, Kepala Kesbangpol yang diwakili oleh Eka Mardiyanta dan Ketua DPD KNPI Aan Shopuanuddin.
Ada lima hal penting dalam deklarasi Pilkada damai ini, yakni memperkuat prasetia kebangsaan dengan menjaga dan merawat pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinekaan sebagai anugerah terbesar bangsa Indonesia.
Kedua memperkokoh gerakan moderasi beragama untuk umat guna mewujudkan kehidupan sosial yang rukun dan harmonis. Ketiga menolak segala bentuk ujaran kebencian, berita bohong (hoaks) dan politisasi sara yang justru mengakibatkan perpecahan.
Keempat tidak menggunakan rumah ibadah sebaga tempat kampanye atau aktivitas politik praktis sebagaimana larangan yang tertuang dalam UU pemilu. Poin kelima berpartisipasi aktif dalam mewujudkan situasi yang kondusif demi terselenggaranya Pilkada yang tentram dan damai.
Ketua IPARI Karanganyar, Zuhaid mengatakan, deklarasi ini mengajak seluruh masyarakat menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada Kabupaten Karanganyar yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
“Jaga kondusifitas wilayah. Pilkada merupakan sarana untuk memilih pemimpin yang harus dijalankan dengan baik,”harapnya.
Dikatakannya, Pilkada harus berjalan dengan jujur dan adil. Serta bebas dari intimadasi dan tekanan pihak manapun.
Baca juga: Bertemu Milenial dan Gen Z, Aspirasi Pemuda Jepara Jadi Fokus Paslon Mawar di Pilkada 2024
“Berbeda pilihan adalah hal wajar. Jangan hanya perbedaan, menimbulkan konflik di masyarakat. Pilkada menjadi momen san simbol persatuan dalam perbedaan, serta semangat untuk membangun demokrasi yang sehat,”tegasnya.
Terpisah, Ketua DPD KNPI Aan Shopuanuddin menyampaikan, pemuda harus berperan dalam menciptakan Pilkada damai dan berkualitas.
“Pemuda berperan sebagai agen perubahan, mendorong isu-isu yang relevan seperti pendidikan, lingkungan, maupun teknologi. Terutama menggunakan platform media sosial untuk mengedukasi masyarakat terkait Pilkada Damai,”terangnya.(Iwan-02).