Salatiga, Jatengnews.id – Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, kisah inspiratif muncul dari seorang nenek berusia 76 tahun, Juniati Supoyo.
Meskipun usianya tidak muda lagi, Juniati menunjukkan semangat yang luar biasa dalam mengikuti pelatihan media sosial di Balai RW 06 Prampelan, Kelurahan Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, pada Sabtu (26/10/2024).
Juniati, yang berasal dari Kauman Kidul, Sidorejo, Kota Salatiga, terlihat antusias saat mengikuti pelatihan pengelolaan media sosial yang diadakan oleh TBM Galery Baca BBC Proudly Present.
Baca juga: Sejarah Hotel Dibya Puri Semarang, Kesaksian Pegawai Terakhir di Tengah Kebangkitan dan Kejatuhan
“Baik, menyenangkan dan juga saya dapat teman serta masukan. Wawasan ilmu pengetahuan itu mahal,” katanya dengan wajah sumringah.
Meskipun usianya sudah senja, semangat Juniati untuk terus belajar tidak surut.
“Ya intinya saya pengen menambah wawasan. Bisa berinteraksi dengan orang lain meskipun yang ikut rata-rata muda-muda,” jelasnya ketika ditanya tentang motivasinya mengikuti pelatihan tersebut.
Juniati meyakini bahwa belajar tidak mengenal usia. “Jika ada yang muda, kita bisa saling belajar dan menikmati dengan senyum dan hati gembira,” tegasnya, menekankan pentingnya interaksi antar generasi dalam proses belajar.
Nenek ini juga mengungkapkan bahwa ia sudah mengikuti berbagai kegiatan serupa.
“Oh, tidak ada batasan. Kalau fisik itu memang kita tidak bisa cegah. Aku tidak bisa tua. Tapi dengan hati, Tuhan tidak mengenal kata tua untuk mencari ilmu,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan tentang keamanan digital dan cara mengelola media sosial. Penanggung Jawab TBM Galery Baca BBC Proudly Present, Dina Lia Ervina (46), menyebutkan bahwa jumlah peserta mencapai 45 orang.
“Tujuan kami adalah untuk mengenalkan mereka terkait pengelolaan media sosial agar terbebas dari serangan siber, sehingga tidak semua konten ditelan mentah-mentah,” ucapnya.
Kisah Juniati Supoyo menjadi bukti nyata bahwa semangat untuk belajar dan berbagi ilmu tidak mengenal batasan usia. Dengan tekad yang kuat, ia membuktikan bahwa setiap orang, tak peduli berapa pun usianya, berhak untuk terus menuntut ilmu dan berinteraksi dengan dunia yang terus berkembang.(kamal-02)