Karanganyar, Jatengnews.id – Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, resmi meluncurkan tiga program inovatif pada Selasa (22/10/2024).
Peluncuran dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, dan dihadiri oleh Pj Sekda Zulfikar Hadid, menjadikan Desa Berjo sebagai salah satu desa percontohan.
Baca juga: Calon Bupati Karanganyar Ilyas Almadani Janjikan ADD Rp150 Juta Setiap Desa
Ketiga program yang diluncurkan meliputi CSR BUMDes Madirda Abadi Berjo, Integrasi Layanan Primer (ILP), dan Inovasi Gerakan Deteksi Dini Mobile IVA Sadanis (Gerak Si Manis).
Timotius Suryadi mengungkapkan bahwa Desa Berjo saat ini memiliki Pendapatan Asli Desa (PADes) tertinggi, sebagian besar berasal dari BUMDes yang mengelola berbagai objek wisata.
“Kita bekerja sama dengan BUMDes Madirda Abadi Berjo melalui CSR untuk program Super Bangkit dalam penanganan stunting. Ini adalah CSR pertama yang ditujukan untuk mempercepat penanganan masalah stunting,” jelasnya.
Kepala Desa Berjo, Dwi Haryanto, menambahkan bahwa potensi besar di bidang pariwisata dan jasa memungkinkan Pemdes dan BUMDes Berjo memberikan pelayanan yang signifikan bagi masyarakat.
Baca juga: Fokus Pencegahan, Bawaslu Purbalingga Gagalkan Pelanggaran Netralitas Perangkat Desa Karangbanjar
Program Super Bangkit ini bertujuan untuk pemberdayaan BUMDes dalam menurunkan angka stunting secara kolaboratif.
Direktur BUMDes Madirda Abadi Berjo, Sularno, menyampaikan bahwa dari bulan April hingga September, pendapatan dari sektor pariwisata yang dikelola mencapai Rp4,6 miliar, dengan 60 persen untuk desa dan 40 persen dikelola oleh BUMDes.
Desa Berjo menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan kolaborasi yang efektif.(Iwan-02)
