Beranda Daerah Pemprov Jateng Komitmen Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi untuk Ketahanan Pangan

Pemprov Jateng Komitmen Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi untuk Ketahanan Pangan

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana ketika rakor Pengamanan Produksi dan Percepatan Pertanaman Padi di kantor BPSDMD, Senin, 14 Oktober 2024. (Foto:humas)

Semarang, Jatengnews.id  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bertekad merealisasikan capaian luas tambah tanam (LTT) padi.

Pada September 2024, LTT di Jateng mencapai 65.140 hektar, dan untuk Oktober ini, target ditetapkan antara 105.000 hingga 110.000 hektar.

Baca juga: Kontingen Jateng Menempati Posisi Puncak Klasemen Peparnas 2024, Nana Sudjana: Bisa Juara Umum

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengungkapkan target ini usai Rapat Koordinasi Wilayah se-Jateng untuk Pengamanan Produksi dan Percepatan Pertanaman Padi di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) pada 14 Oktober 2024.

 “Kami berkomitmen untuk mendekati target yang ditentukan oleh Kementerian Pertanian,” ujarnya.

Nana menekankan pentingnya akselerasi ini, mengingat Jateng menjadi salah satu tumpuan pangan nasional bersama Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Ia meminta kepala dinas di tingkat kabupaten dan kota untuk lebih optimal dalam merealisasikan LTT.

“Jawa Tengah telah terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas padi, namun perluasan tanam harus terus ditingkatkan,” tambahnya.

Dukungan terhadap peningkatan produksi pertanian di Jateng juga datang dari bantuan pompanisasi pemerintah pusat. Saat ini, 5.134 unit pompa telah didistribusikan, dengan penggunaan mencapai 93%.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Supriyanto, menjelaskan bahwa kebutuhan beras di Jateng berkisar antara 340.000 hingga 345.000 ton per bulan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, panen minimal 100.000 hektare diperlukan setiap bulan, dengan rata-rata produksi 5,5 hingga 5,6 ton per hektare.

Baca juga: Pemprov Jateng Terima Subroto Award Sebagai Pengelola Air Tanah Terbaik

“Jika dihitung, kita bisa mendapatkan antara 550.000 hingga 560.000 ton gabah kering giling. Jika dikonversi ke beras, itu akan mencapai 345.000 ton, yang aman untuk satu bulan,” jelas Supriyanto.

Ia juga mengingatkan, berdasarkan ramalan BMKG, hujan diprediksi akan turun pada pertengahan Oktober ini. Oleh karena itu, cuaca yang menguntungkan ini harus dioptimalkan untuk mencapai target luasan tanam.(02)

Exit mobile version