Beranda Pendidikan Wujudkan Literasi Keuangan Sejak Dini Melalui Kemenkeu Mengajar IX di SD Negeri...

Wujudkan Literasi Keuangan Sejak Dini Melalui Kemenkeu Mengajar IX di SD Negeri Kertosari I

Menyambut Hari Oeang Republik Indonesia yang ke-79, Kementerian Keuangan Republik Indonesia kembali menggelar acara tahunan Kemenkeu Mengajar ke 9.

Program mengajar Kemenkeu Mengajar berlokasi di SD Negeri Kertosari Kecamatan Singosari Kabupaten Kendal, Senin (7/10/2024)

Kendal, JatengNews.id – Menyambut Hari Oeang Republik Indonesia yang ke-79, Kementerian Keuangan Republik Indonesia kembali menggelar acara tahunan Kemenkeu Mengajar ke 9.

Kali ini program mengajar Kemenkeu Mengajar berlokasi di SD Negeri Kertosari Kecamatan Singosari Kabupaten Kendal, Senin 7 Oktober 2024.

kegiatan program Kemenkeu Mengajar ini melibatkan 135 siswa dari berbagai kelas yang mengikuti kegiatan literasi keuangan melalui metode yang interaktif dan menyenangkan.

Pegawai Kementerian Keuangan yang menjadi relawan pada kegiatan ini memberikan materi mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Baca juga: PLN Konsisten Dukung Pasokan Listrik Sektor Kawasan Industri Kendal

Melalui pendekatan storytelling, para relawan Kemenkeu mengajak siswa-siswi SD Negeri Kertosari I untuk mengenal konsep-konsep dasar dalam pengelolaan keuangan negara serta bagaimana APBN berperan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu relawan, Budi Setiawan mengatakan, misi utama kegiatan Kemenkeu Mengajar adalah untuk meliterasi generasi muda sejak dini mengenai pentingnya memahami keuangan negara.

Para relawan, yang terdiri dari pegawai Kementerian Keuangan, datang ke sekolah-sekolah dasar di berbagai wilayah di Indonesia untuk berbagi pengetahuan tentang peran APBN dalam mendukung berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Di SD Negeri Kertosari I, materi yang disampaikan menekankan pada relevansi APBN dengan kehidupan sehari-hari. Para siswa diajak untuk memahami bagaimana APBN bekerja, mulai dari pengumpulan pajak hingga pengalokasiannya untuk berbagai sektor penting.

“Kami ingin anak-anak mengenal bahwa uang negara yang dikumpulkan dari Masyarakat sama hal nya dengan pendekatan keseharian mereka dalam mengelola uang saku, semuanya akan di gunakan untuk kebutiuhan Masyarakat dalam bentuk pelayanan, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Jatengnews.id

Storytelling

Salah satu keunikan dari Kemenkeu Mengajar IX adalah penggunaan teknik storytelling untuk menyampaikan materi yang sering dianggap rumit.

Para relawan Kemenkeu menciptakan cerita yang berhubungan langsung dengan pengalaman anak-anak sehari-hari.

Misalnya, melalui cerita tentang pembangunan taman bermain dan penyediaan buku pelajaran, para siswa diajak untuk memahami bagaimana dana yang dikelola oleh pemerintah melalui APBN bisa berdampak langsung pada kualitas hidup mereka.

Cerita yang dibawakan tidak hanya disampaikan dengan cara bercerita konvensional, tetapi juga dipadukan dengan ilustrasi visual dan penggunaan alat peraga yang menarik perhatian siswa. Hal ini membuat siswa menjadi lebih antusias dalam belajar tentang peran APBN.

Alvi Wijaya, sebagai Koordinator daerah Kabupaten Kendal menuturkan bahwa kesempatan di pagi hari ini adalah bagaiaman para relawan yang Sebagian besar adalah pegawai dapat membawa isu mengenai APBN ke dalam dunia anak-anak menjadi riang dan gembira.

“Sehingga peserta di lingkunngan sekolah dasar memahami APBN diharapkan dari kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat inklusitifitas mengenai peran aktif Kemennterian Keuangan untuk mengembangkan generasi penerus yang cerdas dalam hal ilmu keuangan negara,” ujarnya.

Game Edukasi

Untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai APBN, kegiatan dilengkapi dengan game edukasi interaktif. Melalui permainan yang menggabungkan unsur-unsur belajar dan bermain, siswa diajak untuk berpartisipasi dalam simulasi pengelolaan keuangan negara.

Dalam salah satu permainan, siswa diminta untuk mengelola anggaran untuk membangun fasilitas seperti taman bermain, sekolah, rumah sakit, dan jalan raya.

Baca juga: Angka Kemiskinan di Kabupaten Kendal Alami Penurunan Signifikan

Dengan berperan sebagai “pengelola anggaran,” siswa belajar tentang pentingnya prioritas dalam pengelolaan anggaran serta memahami bahwa sumber daya keuangan negara terbatas dan harus digunakan sebaik mungkin.

Permainan ini tidak hanya membuat siswa lebih memahami konsep APBN, tetapi juga membangun kemampuan mereka dalam berpikir kritis dan bekerja sama dalam kelompok.

Semangat Mengajar untuk Bangsa

Kegiatan ini tidak hanya bermakna bagi siswa, tetapi juga menjadi momen istimewa bagi para pegawai Kementerian Keuangan yang berpartisipasi sebagai relawan. Budi Setiawan, salah satu relawan, mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut serta dalam program Kemenkeu Mengajar.

“Ini adalah cara kami, insan Kementerian Keuangan, untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Mengajarkan anak-anak tentang APBN dan bagaimana negara bekerja adalah tanggung jawab kita semua,” ujar Budi.

Semangat para relawan ini juga tercermin dalam persiapan yang matang, baik dari segi materi maupun metode pengajaran. Para relawan mengikuti pelatihan khusus untuk memastikan bahwa materi yang mereka sampaikan sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak sekolah dasar dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan serta interaktif.

Kegiatan Kemenkeu Mengajar IX di SD Negeri Kertosari I menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Keuangan untuk melibatkan generasi muda dalam memahami peran penting keuangan negara dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dengan metode storytelling yang menarik, permainan edukatif, dan interaksi langsung dengan relawan Kemenkeu, para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga merasakan semangat kebangsaan dalam menjaga dan memanfaatkan APBN untuk kesejahteraan masyarakat. (01)

Exit mobile version