32 C
Semarang
, 23 October 2024
spot_img

Simulasi Makan Siang Gratis, Pemkot Semarang Gelar di SDN Gisikdrono

Semarang, Jatengnews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, simulasi pemberian makan siang bergizi di SDN Gisikdrono 02 Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (7/10/2024).

Terlihat, kedatangan Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu didampingi Komandan Kodim 0733 Kota Semarang Letkol Kav. Indarto dan Ketua DPC PPJI (Pengadaan Jasa Boga Indonesia) Kota Semarang Yanti M Sakoer.

Baca juga: Gandeng Pemkot Semarang, PPJI Gelar Program Makan Siang Bergizi

Wali Kota Semarang, Heverita G Rahayu menyebutkan, bahwa dirinya telah menyusun makan bergizi untuk anak sekolah yang menjadi program unggulan dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Karena makan siang bergizi ini akan berkelanjutan dan pasti harus terpenuhi gizinya,” ucapnya alasan membuat panduan makan berdizi untuk anak, Senin (7/10/2024).

Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa menu yang disajikan perlu disesuaikan dengan kesukaan anak-anak.

“Anak-anak ini tidak akan makan kalau tidak sesuai dengan selera mereka,” ucapnya usai membagikan makan siang gratis di SDN Gisikdrono 02 Kota Semarang.

Artinya, makanan ini harus disesuaikan dengan selera anak-anak dan kekinian namun tidak boleh meninggalkan gizinya.

Pada simulasi ini, dirinya membagikan makan siang gratis dengan menu, nasi ayam katsu dengan sayur ca brokoli dan buah pepaya.

“Selanjutnya kita akan melanjutkan di SMP dan tentu akan berbeda menunya, karena kebutuhan gizinya juga berbeda,” ungkapnya di depan awak media.

Dalam penyajian menu tersebut, ditaksir nominal harga persatuannya mencapai Rp 14.500 untuk satu orang siswa.

Kepala Sekolah SDN Gisikdrono 02, Agus Ngaberiyanto mengaku, senang karena sekolahnya menjadi lokasi simulasi pertama dari Pemkot Semarang.

Baca juga: Pemkot Semarang Asah Ketrampilan Kader PKK Bersama PT Heinz ABC Indonesia

“Siswa kita itu rata-rata menengah kebawah, jadi mereka merasa sangat senang,” ucapnya.

Sekolah ini, memiliki jumlah siswa totalnya ada 550 orang anak dari kelas satu hingga kelas enam.

“Bahkan tadi kita cek, dari kelas satu sampai kelas enam tidak ada yang ijin karena mendengat ada program ini,” ucapnya. (Kamal-02).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN