Karanganyar, Jatengnews.id – Musim kemarau berkepanjangan mulai berdampak terhadap ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah di Karanganyar.
Sebanyak 7 desa di 6 kecamatan mulai mengalami krisis air.
Musim kemarau ini, warga hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar.
Baca juga: Video Jateng Alami Kekeringan Puncak Musim Kemarau
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno Kamis (3/10/2024) menyampaikan, permintaan bantuan air bersih terus berdatangan.
Menurut Hendro, terakhir BPBD menyalurkan bantuan air bersih di Dusun Mawang dan Losari, Desa Jatiharjo, Kecamatan Jatipuro, pada Selasa (1/10/2024) malam.
“Permintaan bantuan air terus berdatangan. BPBD menyalurkan bantuan air dengan kapasitas 5000 liter kepada warga,”ujarnya.
Hendro mengungkapkan, sebanyak 130 keluarga atau 400 jiwa di dua dusun Desa Jatiharjo yang mengalami krisis air bersih.
Sebelumnya, BPBD juga menyalurkan droping air bersih di Dusun Sumberjo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang pada Senin (30/9/2024). Sama halnya di Desa Jatiharjo,
Di wilayah tersebut terdapat 143 keluarga berjumlah 514 jiwa mengalami krisis air bersih.
“Secara keseluruhan sebanyak 32 tangki atau 160.000 liter air yang telah didistribusikan kepada warga yang mengalami krisis air bersih,”ungkapnya.
Baca juga: BPBD Dorong Normalisasi Embung Atasi Kekeringan di Kabupaten Rembang
Hendro menambahkan, wilayah yang mengalami krisis air bersih hanya mengandalkan air sumur. Disisi lain, selama musim kemarau, sumber air sumur milik warga tersebut mengering.
“Kami mengimbau kepada warga yang mengalami krisis air bersih segera mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Karangayar. Kami akan menyalurkan secara gratis,”pungkasnya. (Iwan-02).