Semarang, JatengNews.id – Forum Komunikasi Dewan Komoditas Perkebunan menyelenggarakan Festival Rempah di Kota Lama Semarang, tanggal 10-13 Oktober 2024.
Ketua Panitia Ika Harini mengatakan, kegiatan Festival Rempah atau Indonesian Spices Business Forum dan Expo (ISBFE) ini merupakan yang ke-2 tahun 2024 setelah pertama kali digelar di Medan tahun 2021.
Ika panggilan akrabnya menambahkan, Festival Rempah ini merupakan pertemuan bisnis dan satu-satunya pameran rempah terbesar di Indonesia.
Baca juga: Lestarikan Jepara sebagai Kota Ukir Dunia, Mas Wiwit Komitmen Latih Generasi Muda
Festival Rempah ini sekaligus mengingatkan masyarakat betapa pentingnya peran rempah dalam mewujudkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jadi event Festival Rempah ini secara nyata mempertemukan para petani, pengusaha, UMKM dan pengolahan rempah dalam satu forum bisnis yang kongkrit. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi nasional melalui perniagaan rempah, baik di Indonesia maupun mancanegara,” ujar Ika kepada wartawan saat konferensi pers di Rumah Popo Kota Lama Semarang, Selasa 1 Oktober 2024.
Disampaikan, acara Festival Rempah ini nantinya akan dikemas dengan bentuk pameran kuliner yang rencananya akan diikuti 100 UMKM yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya.
“Untuk saat ini sudah 70 persen, jadi kami berharap para UMKM yang ingin ikut bisa bergabung,” ajaknya.
Kenapa digelar di Kota Lama Semarang?. Lanjut Ika, karena Kota Lama merupakan tempat cagar budaya yang ada di Kota Semarang Jawa Tengah.
Adapun untuk kegiatannya ada kuliner, pemutaran film pendek, B2B Buyer, Kompetisi Ngevlog Kuliner Rempah hingga entertainment atau hiburan dengan artis nasional.
“Saya berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik mengingat pentingnya kegiatan ini bagaimana sejarah Indonesia dikenal sebagai penghasil rempah,” jelasnya.
Dukung Cita-Cita Pemkot Semarang
Pengurus Badan Pengelolaan Wisata Kota Lama Agus Suryo Winarto menyambut baik kegiatan festival rempah ini.
Baca juga: Berbincang Soal Inflasi, Kadin Kota Semarang Dukung Agustina dan Iswar
Dengan adanya kegiatan ini, pastinya Kawasan Kota Lama semakin ramai. Dirinya juga mendukung komitmen Pemerintah Kota Semarang menjadikan Kota Lama sebagai warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO, tetapi sampai saat ini belum terwujud.
“Sehingga, kami berharap dengan adanya kegiatan ini bisa mewujudkan atau cita-cita Pemerintah Kota Semarang menjadikan Kota Lama sebagai warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO,” harapnya.
Adapun kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Tani Merdeka dan lainnya. (01).
