Semarang, Jatengnews.id – Suasana SMP N 2 Kota Semarang tidak seperti biasanya, terlihat para siswa berkumpul di halaman dengan membawa botol berisi air.
Bukannya air tersebut diminum, para siswa ini malah menyiramkannya ke seluruh tanaman yang ada di sekolah. Ternyata kegiatan ini merupakan program unggulan adiwiyata SMP N 2 Kota Semarang yakni ‘Mentari Pagi’ yang memiliki arti menyiram tanaman rutin setiap pagi.
Baca juga: Ketika Siswa SMP Ikuti Olimpiade Cinta Bangga Paham Rupiah Pertama di Jawa Tengah
Kepala Sekolah SMP N 2 Kota Semarang, Nining Sulistyaningsih menyampaikan, bahwa kegaiatan ini bagian dari upaya sekolah menyikapi situasi panas bumi yang saat ini cukup memprihatinkan.
“Anak-anak perlu kita tanamkan kecintaan terhadap lingkungan, salah satuny merawat tumbuh-tumbuhan tersebut,” ucapnya saat dihubungi Jatengnews.id Senin (30/9/2024).
Kegiatan ini, melanjutkan dari visi sekolah peduli lingkungan, untuk merawat tanaman yang ada di pot-pot sekitaran sekolah, baik yang tanaman hias maupun selasar program urban farming yakni tanaman seperti lombok.
“Sehingga disini, kita ajak setiap warga sekolah bertanggung jawab terhadap tanaman yang ada di sekitarnya. Paling tidak di sekitar kelas mereka,” paparnya.
“Setiap hari secara bergiliran sesuai dengan jadwal piket mereka, para warga sekolah, siswa, guru, termasuk saya menyiram tanaman yang ada disekitar mereka,” imbuhnya.
Uniknya, para siswa ini bukan menggunakan air yang ada di sekolah melainkan diajari tanggung jawab bawa air dari rumahnya masing-masing.
“Istilahnya sodaqoh air lah. Otomatis ketika mereka membawa air dari botol yang dibawa dari rumah menjadi lebih mudah dan tinggal tuang saja,” terangnya.
Baca juga: Yoyok Sukawi Hadiri HUT ke 67 SMPN 5
Ia berharap, upaya ini bisa mendidik karakter anak menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekolah maupun sekitarnya.
“Program ini dilaunching tanggal 20 September 2024 kemarin. Selain membangun karakter anak, juga untuk merawat tanaman itu, karena tanpa adanya kepedulian dari warga sekolah pasti banyak tanaman yang mati,” ujarnya. (Kamal-02)