Beranda Daerah Pengamat Singgung Pilwalkot Semarang, Paslon Bisa Hentikan Gengster

Pengamat Singgung Pilwalkot Semarang, Paslon Bisa Hentikan Gengster

Pengamat politik Undip, Wahid Abdulrahman saat di temui Jatengnews.id dalam kegiatan FGD Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS), Kamis (26/9/2024). (Foto : Kamal)

Semarang, Jatengnews.id –  Pengamat politik menilai calon Pilwalkot Kota Semarang, perlu memberikan harapan kepada para calon pemilih dari anak muda (generasi Z dan generasi milenial), karena mereka pendongkrak suara terbanyak.

Pengamat politik Undip, Wahid Abdulrahman menyampaikan, jika kedua pasangan calon (Paslon) baik No 1 Agustina Wilujeng – Iswar Aminudin dan No 2 AS. Sukawijaya (Yoyok Sukawi) – Joko Susanto (Jos) belum menyentuh generasi z dan milenial tersebut.

Baca juga : 5 Kelurahan di Kota Semarang Terima Penghargaan Program Kampung Iklim 2024

“Nah ini (generasi milenial dan generasi z) yang saya belum membaca pada visi maupun misi. Tentu nanti akan ada turunannya, cuman ini yang kemudian butuh waktu untuk menyampaikannya,” ungkapnya usai FGD Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS), Kamis (26/9/2024).

Menurutnya mengikut sertakan atau memberikan harapan kepada anak muda itu penting.

“Bagaimanapun karakter pemilih z milenial itu dia kritis dan mudah berubah, tetapi disaat yang sama dia bisa militan, kalau kemudian dia bisa ditarik maka trend generasi z dan milenial sebagai penentu suara itu akan terjadi di Semarang Cuman waktu saja,” paparnya.

Bahkan, para calon pemimpin Kota Semarang ini bakal mampu memberikan dampak yang besar bagi para anak muda pelaku tawuran atau gengster.

“Satu hal yang paling penting adalah kalau misalnya kita berkaca pada kasus geng, kasus tawuran itu yang sampai sekarang kurang di semarang adalah tidak adanya ruang publik bagi mereka untuk berekspresi,” jelasnya.

Pasalnya, study kasus yang digambarkan ini secara kasat mata kelihatan, namun menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

“Itu paling tidak ruang publik dulu aja. Ruang publik dulu, baru nanti aktivitasnya sambil jalan. Kalau ada ruang publiknya, saya kira satu, tidak hanya mereka tersalurkan, tapi apa  pemerintah mudah kontrol,” terangnya.

Baca juga : PSIS Semarang Keluhkan Recovery Pemain Jelang Lawan Arema FC

“Memang sekarang nampaknya baik paslon satu maupun dua sedang konsolidasi internal. Baik dalam konteks kepartaian maupun kewilayahan ya. Baru kemudian berjalannya waktu pemilih-pemilih generasi z itu akan menjadi sasaran perempuan dan lain sebagainya ya,” tambahnya. (Kamal-03)

Exit mobile version