Sragen, JatengNews.id – Di Kabupaten Sragen, kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat. Berkat kreativitas warga Sragen, sampah bisa jadi bahan bernilai ekonomi.
Hal ini tidak lepas dari inisiatif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen. Program dari DLH Sragen ini bukan sekedar mengurangi sampah, tapi juga mengubah sampah jadi berkah.
Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan keterampilan sederhana. Misalnya, sampah plastik dapat diolah menjadi berbagai kerajinan bernilai ekonomis.
Seperti yang dilakukan oleh Bank Sampah Berkah Abadi, Desa Puro Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen ini. Warga yang berada di RT 15, 15 A, 19, 20 dan 45, mengolah sampah anorganik menjadi aneka kerajinan yang bernilai ekonomis.
Ketua Bank Sampah Berkah Abadi Desa Puro, Sri Hartati mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi untuk memilah sampah dari rumah. Sampah anorganik, terutama plastik dipisahkan.
Baca juga: Profil DLH Sragen, Wujudkan Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan
Sedangkan untuk sampah organik, yang terdiri dari sisa makanan serta daun-daunan kering, diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.
Hasil pemilahan ini, kemudian disetorkan ke bank sampah untuk diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
“Sebelum kita olah dalam bentuk barang bernilai ekonomis, warga kita minta untuk melakukan pemilihan sampah di rumah. Hasil pemilihan, kita olah di bank sampah menjadi berbagai kerajinan,” jelasnya kepada tim JatengNews.id, Jumat (27/9/2024).
Barang bekas dari sampah anorganik ini, kemudian menjadi benda bernilai jual. Seperti bunga, tas, tempat pensil dan aneka kerajinan lain.
“Barang sampah anorganik ini, seluruhnya diolah dan dirangkai menjadi kerajinan oleh para ibu rumah tangga di Desa Puro,” jelasnya.
Mengenai pemasaran hasil olahan dari sampah anorganik ini, dilakukan melalui media sosial, bazar dan pameran.
“Kami juga membawa hasil karya ini pada saat menjadi pembicara diacara seminar pengolahan sampah. Alhamdulillah, laku terjual. Ini tentu saja menambah penghasilan warga,” kata dia.
Sri Hartati berharap, pemerintah lebih memperhatikan bank sampah. Karena selama ini, ujarnya, bank sampah dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
“Selama ini, kami hanya menggunakan rumah warga untuk membuat kerajinan dari sampah anorganik. Kami berharap, pemerintah desa dapat mengalokasikan dana desa untuk mengembangkan bank sampah Desa Puro. Dengan kerja bersama, sampah tidak lagi menjadi masalah, melainkan berkah untuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Sragen, Edy Sudrajad, menyampaikan,program pengelolaan persampahan di kabupaten Sragen salah satunya dengan melakukan pengurangan sampah.
Baca juga: Buka Layanan di MPP, DLH Sragen Permudah Layanan Masyarakat
Salah satu pengurangan sampah adalah dengan cara melakukan daur ulang sampah plastik yang ada di masyarakat sekitar. Misal Bank Sampah Berkah Abadi di Desa Puro adalah salah satu bank sampah yang melakukan daur ulang dari sampah plastik yang ada menjadi produk bernilai ekonomis.
“Harapan kami, tentu bank sampah-bank sampah yang lain yang ada di Kabupaten Sragen bisa melakukan hal yang sama,” tegas Edy. (ADV-01)