Semarang, Jatengnews.id – Pengakuan para pemuda yang membentuk gangster dan malakukan tawuran, pasalnya dipicu karena gabut atau tidak memiliki kegiatan sehingga membosankan.
Ucapan ini muncul dari salah satu pelaku tawuran, M Dani Saputra, yang terjadi di jalan dr. Cipto pada 25 Agustus 2024 lalu.
Baca juga: Polisi Gagalkan Dua Aksi Tawuran di Kota Semarang
“Janjiannya waktu itu satu versus satu, baru satu kali ini,” ucap Dani dalam gelar di Polrestabes Semarang, Pada Kamis (19/9/2024) kemarin.
Mereka melakukan tawuran, hanya dengan sebab tantang-tantangan melalui aplikasi Instagram, lalu mengadakan janjian bertemu.
“Sana live IG nantang-nantang, saya kepancing emosi akhirnya kita tantang-tangan,” ucapnya.
Para pelaku ini, mengaku tidak ada alasan yang signifikan untuk melakukan tawuran. “Pertama karena gabut nggak ada kegiatan sama kepancing emosi sama teman-teman. Tidak ada (faktor lain seperti perebutan wilayah),” paparnya.
Selain karena gabut, mereka juga sebelumnya telah terpengaruh oleh minuman keras sehingga mengakibatkan sumbu pendek atau mudah terpancing emosi.
“Habis itu saya lari ke belakang (karena terkena bacok), lalu teman dari lawan mengejar.
Amunisi senjata tajam yang digunakan ini, didapatkan cukup mudah dengan membeli di aplikasi jual beli shopee.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Rico Sandova (23) pelaku tawuran dan pembacokan mahasiswa Udinus di Jalan Kelud Raya, Kota Semarang, pada Selasa (17/9/2024).
“Sebelumnya pernah tantangan-tantangan seperti ini (lewat medsos), cuman belum pernah kejadian baru kejadian kali ini (di jalan Kelud Raya),” aku Rico.
Baca juga: VIDEO Tawuran Antar Kelompak di Semarang Akibatkan Satu Tewas
Mereka yang merupakan anak muda dan berada diposisi ingin mendapatkan pengakuan ini, mengaku melakukan tawuran dengan bertaruh nyawa ini hanya untuk ajang gengsinya.
“Gensi pak, untuk naik pamor (popularitas diri),” katanya singkat saat ditanya alasan melakukan tawuran.
Artinya mereka ini anak muda yang butuh hiburan, kegiatan dan melampiaskan hasrat jiwa mudanya untuk mendapatkan pengakuan di kelompoknya tau lingkungannya. (Kamal-02)