Semarang, JatengNews.id – Menyambut Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menggelar lomba.
Lomba yang digelar NU Purwoyoso Semarang ini yakni lomba pembacaan Diba’I bertempat di Balai kelurahan Purwoyoso, Senin 16 September 2024.
Kegiatan ini bertema gebyar Maulid 1446 H dengan konsep lomba pembacaan maulid Diba’i yang diikuti oleh delegasi masing-masing RW di wilayah kelurahan Purwoyoso.
Baca juga: Maulid Nabi, Mas Wiwit-Gus Hajar: Rasulullah Teladan Kepemimpinan Kita
Ketua Tanfidziyah NU Ranting Purwoyoso Zaenal Arifin menyampaikan, maksud kegiatan ini selain untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad juga untuk menyambung silaturrahmi warga masyarakat Purwoyoso.
“Dengan kegiatan lomba ini kita bisa menjalin silaturrahmi, dan semoga bisa berkelanjutan melalui program yang diadakan NU Ranting Purwoyoso,” kata Zaenal yang juga kyai di Pondok Pesantren Al-Masthuriyah di Jalan Ringinsari, Kel. Purwoyoso.
Menurutnya, kegiatan ini sekaligus merupakan sosialisasi bahwa di kelurahan Purwoyoso ada NU yang siap mengabdi untuk masyarakat Purwoyoso dalam hal ibadah maupun sosial,” tambahnya.
Adapun alasan memilih Maulid Dibai, lanjut Zaenal, karena Diba,i dinilai buku maulid paling familiar dibaca di lingkungan masyarakat..
“Kami menentukan yang familiar dulu sebagai jembatan awal program. Sekaligus menggali potensi peribumi Purwoyoso tentang maulid. Soalnya selama ini, kita tentu tahu yang suaranya bagus, fasih kebanyakan anak marbot dari kampus Walisongo. Sehingga kita ingin memunculkan peribumi asli yang fasih membaca maulid,” pungkasnya.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB ini mendapatkan respon dari masyarakat. Yudho Susilo, ketua RW 03 ketika mendampingi delegasinya mengikuti lomba, menyampaikan dukungannya terhadap program yang telah dilaksanakan oleh NU Ranting.
“Selama ini, kelurahan seringkali dipakai untuk ajang lomba konvensional, olahraga dan lainnya. Baru kali ini balai kelurahan dipakai untuk kegiatan lomba keagamaan. Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan keberkahan untuk kita semua,” harapnya.
Kalah menang, lanjutnya, tidak menjadi persoalan. Yang terpenting silaturrahmi warga Purwoyoso guyub rukun dalam hal apapun apalagi dalam keagamaan. Baginya sangat penting menjalin persatuan dalam ibadah beragama.
“Intinya, tampil meramaikan maulid Nabi dan nyambung silaturrahmi warga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Muhammad Faizun menyampaikan dalam Technical Meeting sehari sebelumnya, bahwa kegiatan itu adalah awal dari pengenalan NU Ranting Purwoyoso yang hanya bermodalkan tekat keinginan dari para pengurus.
“Kami menyelenggarakan lomba ini bahkan dengan iuran dari pengurus dan menggalang dana kepada para donatur terdekat. Mudah-mudahan acara ini benar-benar bisa menjadi bukti bahwa NU Ranting Purwoyoso siap mengabdi meneruskan estafet pengabdian mbah Hasyim Asy’ari,” pungkasnya. (01)