29 C
Semarang
, 18 September 2024
spot_img

Mbak Ita Tanam Bawang Merah Jenis Lokananta di Mijen Semarang

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan penanaman komoditas bawang merah unggulan jenis Lokananta bersama warga.

Semarang, JatengNews.id – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan penanaman komoditas bawang merah unggulan jenis Lokananta bersama warga.

Wali Kota Semarang Mbak Ita sapaan akrabnya melakukan penanaman komoditas bawang merah jenis Lokananta di lahan Balai Benih Pertanian, di Kecamatan Mijen Kota Semarang, Kamis (12/9/2024).

Jenis bawang merah ini merupakan teknologi smart farming yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga: Salurkan BLT DBHCHT, Mbak Ita Harap Bisa Tingkatkan Kesejahteraan

Mbak Ita menjelaskan jika penanaman bawang merah biasanya menggunakan benih dari umbi, sehingga dibutuhkan sampai 1 ton dengan biaya Rp 50 juta untuk lahan seluas satu hektar.

Namun, lanjut Mbak Ita, dengan menggunakan benih bawang merah dari biji dengan teknologi True Shallot Seed (TSS) ini, setidaknya hanya butuh 1 kilogram biji saja. Jika dinominalkan, menurut Mbak Ita, petani hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 5 juta saja untuk satu hektar lahan.

“Bawang merah Lokananta ini merupakan produk dalam negeri dan menariknya juga bisa memberikan keuntungan bagi petani,” ujar Mbak Ita.

Dia menyebut, benih dengan TSS ini jelas harganya lebih murah dan mudah dalam penyemaian. Bahkan, BRIN memanfaatkan media tanamnya dari pemanfaatan sedimentasi Rawa Pening. “Jelas lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan plastik,” tutur dia.

Menurutnya, inovasi penanaman bawang merah jenis Lokananta ini sekaligus menjadi upaya edukasi penanaman bawang merah kepada petani.

“Selama ini petani kesulitan, untuk modalnya saja butuh Rp 50 juta untuk satu hektar. Jadi tidak ekonomis dengan hasil yang diproduksi,” katanya.

Baca juga: Mbak Ita Instruksikan Jajarannya Upayakan Pencegahan Kasus Bullying di Semarang

Terlebih, kata Mbak Ita, masih banyak lahan luas yang bisa dimanfaatkan di Kecamatan Gunungpati dan Mijen. Bahkan jika dihitung bisa menghasilkan panen bawang merah 20 ton per hektar. “Dari kualitas maupun produksi pastinya lebih baik,” tutup Mbak Ita.

Sementara itu, Peneliti Utama BRIN, Forita Dyah Arianti menjelaskan jika bawang merah jenis Lokananta ini merupakan bibit unggulan yang bisa dikembangkan dan diproduksi di Kota Semarang.

Ia menyebut, petani bisa dengan mudah membudidayakan karena perawatannya tidak sulit atau sama dengan tanamsn bawang merah pada umumnya. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN