Beranda Ekonomi Harga Gas Melon Mencapai Rp 25 ribu, Pangkalan Diserbu Pembeli

Harga Gas Melon Mencapai Rp 25 ribu, Pangkalan Diserbu Pembeli

Suasana di pangkalan Gas LPG jalan Noroyono Kota Semarang, Kamis (12/9/2024).(Foto: Kamal)

Semarang, Jatengnews.id – Kenaikan harga gas elpiji (LPG) yang berukuran 3 kilogram sempat membuat warga menyerbu pangkalan gas di jalan Noroyono Kota Semarang, Kamis (12/9/2024).

Harga eceran tertinggi (HET) gas 3 kilogram atau gas melon ini sudah mencapai Rp 23 ribu lebih di warung. Karena tingginya HET gas melon di lokasi non pangkalan, sehingga pangkalan LPG di jalan Noroyono tersebut diserbu.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Gandeng Pemkab Kendal Lakukan Pengecekan Isi Tabung Elpiji 3 kg

Perempuan paruh baya Juned mengaku, ketika harga lagi tinggi atau naik, ditempatnya pasti di serbu orang-orang baru atau non pelanggan.

“Karena mungkin diluar susah harga tinggi, secara aku pangkalan. Pangkalan itu HET dari pemerintah dari Gubernur itu Rp 18 ribu, tidak boleh jual lebih dari itu,”
Terangnya kepada Jatengnews.id Kamis (12/9/2024).

Artinya, dilokasinya menawarkan dengan harga termurah karena merupakan pangkalan sehingga diserbu para pembeli.

“Diluaran itu harga kisaran Rp 22 ribu, Rp 23 Ribu sampai Rp 25 ribu. Otomatia tempat ku diburu, dari mana-mana datang,” ucapnya saat ditemui di pangkalannya.

Pasalnya, rata-rata HET gas melon di non pangkalan mencapai Rp 23 ribu sampai Rp 24 ribu persatuannya.

Di pangkalan miliknya ini, Juned mengaku mendapatkan kiriman gas setiap hari, namun waktunya tidak pasti. “Saya dari kantor itu setiap harinya saya dapat jatah 50 tabung gas melon,” paparnya.

Kiranya, kenaikan HET gas melon ini dikarenakan kelangkaan barangnya. “Hukum ekonomi ya, semakin barang itu langka semakin mahal,” ujarnya.

Akibatnya, gas melon yang baru saja diantarkan ke pangkalannya, langsung habis terbeli dan banyak warga yang terlihat harus kembali dengan tabung gas kosong karena kehabisan.

Salah satu pelanggan yang beruntung, Nunik (70) mengaku, merasa senang karena bisa mendapatkan gas melon tersebut meskipun hanya mendapatkan satu saja.

“Dirinya mengaku ini untuk ia jual kembali dengan harga Rp 22 ribu. Tadi itu ada orang beli tanya ada gas saya jawab ada Rp 22 ribu, yang beli bilang alhamdulillah,” ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kota Semarang, Sumarno menjelaskan, bahwa HET Rp 18 ribu itu, bukan merupakan kenaikan namun penyesuain harga.

“Dan ini penyesuain dilakukan dengan berbagai pertimbangan, konfirmasi dan masukan dari semua pihak,” ujarnya.

Kenaikan harga ini, juga dicantumkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 540/20 Tahun 2024 Tentang HET Liquified Petroleum Gas Tabung 3 Kg Pada Titik Serah Sub Penyalur/Pangkalan.

Baca juga: Jamin Gas Sesuai Takaran, Pemkab Rembang Uji Barang Dalam Keadaan Terbungkus

“Kalau itu kita koordinasi dengan semua pihak buat kendalikan, kita memastikan jangan sampai ada pengecer yang jual diatas harga itu. Kita minta masukan ke masyarakat, kalau ada daerah yang tidak sesuai HET. Diinfo saja sama kita,nanti kita tindak lanjuti,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan HET ini menjadi suatau hal wajar karena dari tahun 2015 lalu. “Kita dari 2015 gak pernah naik ya, kondisi juga masalah inflasi, tapi yang jadi catatan penting adalah kondiai tidak sesuai HET lagi,” jelasnya. (Kamal-02)

Exit mobile version