25 C
Semarang
, 17 September 2024
spot_img

Dinkes Sragen Ajak Masyarakat Lakukan PHBS Antisipasi MPOX

Sragen, Jatengnews.id – Warga masyarakat Sragen perlu mengetahui Monkey Pox (MPox) atau cacar monyet adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox sebagai kedaruratan global sejak 14 Agustus lalu.

Meskipun saat ini, Jawa Tengah dinyatakan zero Mpox, namun didunia kasusnya telah mencapai 99.176 kasus, sementara di Indonesia sendiri ada 88 kasus Mpox.

Baca juga : DLH Sragen Pasang 4 Alat Ukur Kualitas Udara, Ini Lokasinya!

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dr. Udayanti Proborini menyatakan meskipun virus Mpox tidak mengkhawatirkan namun penularannya tersebar pada orang yang melakukan kontak dekat dengan orang yang telah terinfeksi Mpox.

Dia menegaskan masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) secara kontinyu terutama melakukan Cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah melakukan aktifitas atau menggunakan hand sanitiser.

“Agar tidak tertular Mpox masyarakat diminta meningkatkan imunitas tubuh. Setiap orang memiliki resiko dan rentan terhadap beberapa penyakit jika tidak menerapkan PHBS.”terangnya dikutip dari laman resmi Pemkab Sragen, Sabtu (07/09/2024).

Selain mencuci tangan, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker jika berada di ruang publik atau di tempat keramaian. Apalagi menunjukkan gejala demam atau flu dianjurkan dan wajib menggunakan masker.

“Usahakan untuk mengkonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar.”ujarnya.

Walaupun saat ini di Sragen belum ditemukan kasus Mpox, dr. Udayanti berharap masyarakat tetap tenang dan waspada. Seluruh fasilitas kesehatan, rumah sakit maupun Puskesmas di Kabupaten Sragen telah diberikan sosialisasi kesiapsiagaan tentang penanganan Mpox.

Baca juga : 50 Anggota DPRD Kabupaten Sragen Resmi Dilantik

Menurutnya, penanganan kasus Mpox telah disesuaikan dengan tata laksana yang telah ditetapkan. Selanjutnya pemberian vaksinasi saat ini dikatakannya masih bersifat komplemen terhadap pencegahan dan pengendalian utama seperti surveilans, pelacakan kontak, isolasi dan perawatan pasien. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN