Purbalingga, Jatengnews.id – Upland Project oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga melakukan kontrak ekspor 300 ton komoditas lada dari Purbalingga ke Jepang oleh KUB Mitra Tani, pada 2023 hingga 2024.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Mukodam mengatakan Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu dari 14 kabupaten/kota di Indonesia yang dipilih oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai penerima Upland Project, periode 2021-2024.
Baca juga : Bupati Purbalingga Harapkan Pemilih Pemula Tidak Golput
Upland Project adalah program yang bertujuan untuk mengembangkan komoditas pertanian unggulan, dari hulu hingga hilir, secara komprehensif dan berorientasi ekspor.
Menurutnya, di Purbalingga, program ini difokuskan pada dua komoditas utama yaitu ternak kambing dan lada. Kecamatan Kejobong dan Pengadegan dipilih menjadi lokus percontohan.
“Mudah-mudahan ekspor lada ini dapat terus dilaksanakan dengan kualitas yang terus terjaga, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat di kedua kecamatan ini,” ujar Mukodam dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Sabtu (31/08/2024).
Ditambahkan, selain keberhasilan dalam ekspor lada, Upland Project di Purbalingga juga mencakup berbagai kegiatan fisik yang mendukung pengembangan pertanian lokal. Beberapa di antaranya adalah pembangunan jalan usaha tani, sumur bor, Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Biogas, dan kandang kambing.
Salah satu penerima bantuan, Karnianto, dari Kelompok Karya Budaya Desa Bedagas menyampaikan, program tersebut sangat membantu para peternak dalam peningkatan produksi ternak lokal.
“Kelompok saya mendapatkan bantuan 42 ekor kambing jantan dan 25 ekor betina. Terima kasih atas bantuan dari program upland ini karena sudah sangat membantu sekali,” katanya.
Melalui Upland Project, Pemkab Purbalingga juga menguatkan komitmen perbaikan asupan gizi masyarakat, antara lain lewat program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kecamatan Kejobong dan Pengadegan. Program tersebut berfokus terhadap penganekaragaman komoditas bergizi dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Panitia acara Ekspo dan Gerakan Kesadaran Gizi, Ella Hapsari, menyampaikan, P2L diharapkan dapat membantu menekan prevalensi stunting.
“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup anggota kelompok, tetapi juga meminimalisasi angka stunting, dengan mengenalkan pangan lokal dan memberikan sosialisasi mengenai pentingnya penyajian makanan sehat melalui program Isi Piringku,” ungkapnya.
Baca juga : Ribuan Guru di Purbalingga Meriahkan Lomba Senam Kreasi
Ella menambahkan ada 32 kelompok penerima program P2L yang tersebar di dua Kecamatan yaitu Pengadegan dan Kejobong. Program P2L memberikan fasilitas bantuan berupa penyediaan benih dan peralatan pertanian. (03)