Beranda Daerah Gandeng SKAK Production, Tobali Film Hadirkan Film Cocote Tonggo

Gandeng SKAK Production, Tobali Film Hadirkan Film Cocote Tonggo

Pemilik Tobali Film, Sahli Himawan, bersama sutradara dan para pemain, saat tasyakuran dimulainya pengambilan gambar perdana film Cocote Tonggo, Sabtu (31/8/2024). (Foto : Iwan)

Solo, Jatengnews.id – Kebiasaan masyarakat yang sering bergunjing, merupakan sebuah fenomena yang ada sejak dulu. Apapun yang terjadi dalam pergaulan masyarakat, tidak lepas dari gunjingan, para tetangga.

Kebiasaan masyarakat yang senang bergunjing ini, ditangkap oleh Tobali Film, untuk membuat skenario dengan  menceritakan kebiasaan yang dianggap buruk oleh sebagian masyarakat ini,  ke layar lebar, dengan judul, Cocote Tonggo.

Baca juga : Film Rumah Dinas Bapak Kisah Horor Banyak Komedi Dari Pengalaman Nyata Dodit Mulyanto

Pemilik Tobali Film, Sahli Himawan usai tasyakuran dimulainya shooting perdana film ini, Sabtu (31/8/2024) malam menyampaikan,  film yang dikemas dalam bentuk humor ini menceritakan kehidupan sepasang suami istri yang tinggal di Kota Solo. Pasangan suami istri ini, merupakan  penjual jamu kesuburan bagi pasangan yang ingin mempunyai anak. Meski menjual jamu kesuburan, namun keduanya tidak memiliki keturunan.

Kondisi ini menurut Sahli, pasangan suami isteri penjual jamu, menjadi bahan gunjingan tetangga.

“Untuk mempertahankan pamor toko jamu kesuburan yang dikelola secara turun temurun inilah, sepasang suami isteri ini, harus berpura-pura hamil dan mengakui anak yang mereka temukan, sebagai anak sendiri,”ujarnya.

Dijelaskannya, kehidupan bertetangga di kota Solo ini, menjadi keseruan film Cocote Tonggo, karya Sutradara Bayu Skak.

Dikatakannya, pengambilan gambar akan dimulai pada tanggal 1-20 September 2024 mendatang.

“Ini fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Kami berharap, film ini, dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.Peluncuran perdana film ini, akan kita lakukan tahun depan,”ungkapnya.

Sementara itu, sutradara film Cocote Tonggo, Bayu Skak mengatakan, seluruh lokasi pengambilan gambar, berada di Kota Solo. Mulai dari Laweyan dan Lokananta. Serta sebagian wilayah Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

“Dalam film ini, kita menggunakan dialog bahasa Jawa Mataraman khas Solo,” terangnya.

Para pemain yang terlibat dalam film ini, lanjutnya, merupakan putera puteri daerah. Seperti, Marwoto, Yati Pesek, Tatang Gepeng, Dennis Adhiswara, Ayushita, Asri Welas, Bayu Skak, Sundari Soekotjo, Ika Diharjo, Devina Aurel, Maya Wulan, Putri Manjo, Furry Setya, Benedictus Siregar, Firza Falaza, Ellea Brilliana Arfura, Delano Daniel, Intan Soekotjo.

“Kita mengusung konsep lokadrama. Para pemain juga seluruhnya putera puteri daerah. Kami yakin, film ini  nantinya akan mendapat tempat di hati masyarakat,” pungkasnya. (Iwan-03)

Exit mobile version