Boyolali, JatengNews.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) bagikan solusi inovasi budidaya lele dalam ember dan tanaman kangkung untuk pencegahan stunting sejak dini.
Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Juwangi, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Rabu (31/07/24).
Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap anak-anak. Salah satu masalah gizi yang tergolong kronis dan berdampak pada kerugian ekonomi Indonesia yaitu masalah stunting.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Baca juga: Inovasi Produk Fermentasi Apel Jadi Suplemen Masyarakat Desa Toriyo oleh Mahasiswa KKN UNDIP!
Stunting merupakan penyakit yang berbahaya bagi anak karena bukan hanya dapat mempunyai dampak akan kondisi kesehatan anak serta tingkat kecerdasan anak, juga bisa berdampak pada hidup anak-anak untuk waktu yang akan datang hingga dapat menyebabkan kematian anak.
Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro di wilayah Desa Juwangi, Kec. Juwangi, Kab. Boyolali melaksanakan kegiatan budidaya lele dalam ember dan tanaman kangkung, serta penyerahan secara simbolis kepada kader-kader kesehatan Desa Juwangi.
Budidaya ikan lele dalam ember merupakan solusi potensial jika ingin budidaya ikan di lahan terbatas dengan penggunaan air yang lebih hemat. Budidaya ini cenderung mudah dipratikan di rumah dengan modal yang relatif sedikit, namun mampu memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga.
Sistem kerja budidaya ini disebut Sistem Akuaponik (gabungan budidaya ikan dan sayuran) dimana ikan dan sayuran dibudidayakan dalam satu ember.
Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Desa Juwangi mengajak warga agar dapat mencegah stunting sejak dini dengan mengoptimalkan gizi yang akan diberikan kepada anak-anak, hal ini dilakukan melalui pembuatan akuaponik.
Tujuan dari program kerja mahasiswa KKN TIM II UNDIP adalah untuk memberikan edukasi kepada warga setempat bahwa akuaponik dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan karena mudah dipantau. Sayur dan ikan yang ada dapat dijadikan sumber gizi bagi anak anak untuk mencegah stunting.
Pada program kerja ini, mahasiwa melakukan demontrasi pembuatan akuaponik, sehingga masyarakat bisa melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan akuaponik yang baik dan benar.
Program ini mendapatkan respon yang positif dari warga dan perangkat desa.
Dengan adanya kegiatan edukasi tentang pencegahan stunting sejak dini melalui akuaponik, mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro berharap masyarakat dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan akuaponik dapat diterapkan langsung di rumah sebagai bentuk upaya pencegahan stunting sejak dini.
Baca juga: Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Bikin Inovasi Biolarvasida ‘Sejuk”, Alternatif Pengganti Larvasida Kimia
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Tim II UNDIP bagikan solusi inovasi budidaya lele dalam ember dan tanaman kangkung untuk pencegahan stunting sejak dini. Semoga bermanfaat. (07)