Sragen, JatengNews.id- Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyulap minyak jelantah menajdi sabun cuci piring berkualitas pada Minggu (21/7/2024).
Minyak jelantah merupakan limbah yang erat kaitannya dengan ibu rumah tangga. Kawasan Desa Gentanbanaran Kec. Plupuh, Kab. Sragen merupakan kawasan yang tiap sudut wilayahnya terdapat ibu rumah tangga yang aktif memasak tiap harinya, sehingga minyak jelantah ini menjadi salah satu permasalahan yang harus diatasi.
Minyak jelantah apabila digunakan kembali untuk keperluan memasak akan membahayakan bagi kesehatan karena mengandung asam lemak bebas yang tinggi yang dapat menyebabkan penyakit kolestrol di kemudian hari.
Baca juga: Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Buat Terobosan Baru, Manfaatkan Sampah Organik Jadi Pupuk Organik Cair
Selain itu, minyak jelantah merupakan kategori limbah B3 yang berbahaya apabila dibuang ke lingkungan yang dapat menimbulkan pencemaran baik pada air dan tanah.
Melihat permasalahan ini salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, Allifiya dari program studi kimia melakukan edukasi kepada masyarakat terutama ibu ibu PKK untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring.
Kegiatan dimulai dengan melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah untuk memasak bagi kesehatan dan bahaya minyak jelantah bagi lingkungan.
Setelah itu Allifiya melakukan demonstrasi pembuatan sabun yang disambut dengan antusias warga. Sabun cuci piring ini dibuat dengan cara penyaringan ,inyak jelantah yang ditambahkan soda api sebagai bahan utama sabun dan ditambahkan air.
Allifiya memilih minyak jelantah sebagai bahan dasar karena ketersediaannya yang melimpah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan. Dengan mengolahnya menjadi sabun, kami tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Uniknya, mahasiswa KKN ini juga melibatkan warga desa dalam proses pembuatan sabun. Mereka memberikan pelatihan dan pengetahuan dasar tentang pembuatan sabun, sehingga warga dapat memproduksi sabun secara mandiri setelah program KKN selesai.
Sabun cuci piring buatan mahasiswa KKN ini tidak hanya efektif membersihkan perabot dapur, tetapi juga memiliki aroma yang segar dan tidak merusak kulit tangan. Bahkan, beberapa warga telah mencoba sabun ini dan memberikan feedback positif.
Keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program KKN lainnya. Selain itu, inovasi ini juga membuka peluang bagi pengembangan usaha kecil menengah berbasis bahan baku lokal.
Baca juga: Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Buat Terobosan Baru, Manfaatkan Sampah Organik Jadi Pupuk Organik Cair
Demikian informasi mengenai mahasiswa Tim II KKN UNDIP menyulap minyak jelantah menjadi sabun cuci piring berkualitas. Semoga bermanfaat. (07)