Jakarta, Jatengnews.id – Junalis media online IDN Times jadi salah satu yang diduga menjadi korban kekerasan aparat. Saat itu jurnalis IDN Times sedang merekam tindakan kekerasan yang diduga dilakukan aparat kepolisian terhadap seorang demonstran yang tertangkap saat Demo Kawal Putusan MK di Jakarta Kamis (22/08/2024).
Di saat bersamaan, dirinya dihampiri oleh dua orang aparat. Satu menggunakan seragam, satu lainnya berpakaian preman.
Baca juga : Demo Tolak Politik Dinasti di Jateng Ricuh, 18 Orang Masuk Rumah Sakit
Lalu, aparat kepolisian meminta agar rekaman yang memperlihatkan penyiksaan itu agar segera dihapus.
“Hapus, hapus,” kata salah seorang aparat dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id Jumat (23/08/2024).
Namun dengan tegas jurnalis IDN Times itu menolak perintah dari aparat itu. Akibat penolakan tersebut, aparat yang masih berpangkat rendah, lalu menantang jurnalis IDN untuk berkelahi sembari membawa tameng.
Beruntung saat itu, ada seorang jurnalis lainnya yang berada di lokasi langsung menarik jurnalis IDN dari gerombolan polisi.
Selain itu, dua orang jurnalis Tempo berinisial M dan H juga ikut menjadi korban kekerasan polisi saat menangkap seorang pendemo. Ketika sedang merekam kejadian tersebut, H tiba-tiba dihampiri oleh seseorang yang mengaku-ngaku sebagai anggota polisi berpakaian preman.
H kemudian diminta untuk menghapus rekaman tersebut. Namun akibat tak mau menghapus rekaman tersebut, H kemudian mendapat bogem mentah.
H kemudian digelandang oleh petugas ke dalam sebuah pos yang berada di komplek DPR. Saat digelandang, H kemudian merasa dirinya ditendang dari belakang.
Terkait penganiayaan itu, dua jurnalis Tempo sempat dilarikan ke rumah sakit.
“H dan M dilarikan ke RSAL Mintohardjo,” demikian salah satu sumber yang ditemui.
Terkait aksi kekerasan polisi, korban H disebut mengalami pemukulan di bagian kepala. Sementara, H yang turut menjadi korban masih perlu penanganan observasi dari pihak rumah sakit.
Baca juga : Ribuan Massa Geruduk Kantor DPRD Jateng Demo Politik Dinasti
“H terkena pukulan di bagian kepala dan sudah boleh pulang. Dokter bilang trauma ringan, sementara M masih observasi,” ujarnya. (03)