Salatiga, Jatengnews.id – Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Kholid Zakaria, menjelaskan, stan milik BPBD untuk memberi edukasi kepada warga Hari Jadi ke-79 Jawa Tengah.
Ia mengatakan, Jawa Tengah merupakan “lumbung” kebencanaan. Segala jenis bencana mulai dari banjir, gempa, erupsi gunung, angin kencang hingga likuifaksi, berpotensi mengancam warga.
Baca juga : Sekda Jateng Minta IWAPI Perkuat Program Pemerintah
“Tugas kita mengedukasi masyarakat, memberi penjelasan dan sosialisasi terkait kesiapsiagaan itu penting,” tuturnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Selasa (20/08/2024).
Ditambahkan, pada musim kemarau sekarang ini, Jawa Tengah sedang bersiaga kekeringan. Seluruh pihak mesti waspada, karena tingginya risiko kebakaran yang melanda lahan kering sampai hutan.
Menurut Kholid, stannya juga memamerkan berbagai alat, seperti penyaring air tenaga surya, sampai miniatur rumah tahan gempa.
Pada pamerah tersebut, adapula berbagai macam produk jamu hingga fermentasi teh atau kombucha.
Sementara itu, pengunjung bisa berburu kerajinan warga difabel hingga belajar soal kebencanaan.
Di stan Galeri Disabilitas milik Dinas Sosial Jateng, terpampang puluhan produk kerajinan yang elok. Mulai dari batik ecoprint, keset, pasmina sampai pupuk kompos.
Ketua Tim Pengelolaan Sumber Dana Kesejahteraan Sosial (PSDKS) Dinsos Jateng, Yuli Firdayanti mengungkapkan, produk-produk tersebut dikreasi oleh warga panti disabilitas fisik. Mulai, tuna netra, tuna rungu wicara, disabilitas mental, dan disabilitas intelektual.
Baca juga : Lepas Kontingen PWI Jateng ke Porwanas, Pj Gubernur Berharap Perbaiki Prestasi
“Nah, di panti mereka dididik memiliki kemampuan membuat produk, dijual, untuk hasilnya 100 persen dikembalikan ke mereka, untuk kemandirian mereka sendiri,” katanya. (03)