30 C
Semarang
, 20 September 2024
spot_img

Seribu Tumpeng untuk Syukur yang Tak Terhingga

Pemkab Purbalingga menggelar lomba tumpeng dan makan tumpeng bersama di Alun-alun Purbalingga pada momen HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Minggu (18/8/2024)

PURBALINGGA, JATENGNEWS.ID – Tumpeng bukan sekadar kuliner kampung. Tumpeng merupakan doa tanpa kata. Ia kerap hadir pada upacara momen bahagia.

Bentuknya mengerucut ke atas, menunjuk pada Tuhan yang Maha Kuasa sebagai isyarat memanjatkan rasa syukur atas segala nikmat. Tumpeng umumnya terbuat dari nasi kuning, warna yang menyimbolkan kegembiraan.

Di sekitarnya melingkar tujuh macam lauk. Tujuh atau pitu dalam bahasa Jawa bermakna “pitulungan” atau pertolongan. Menandakan doa memohon selalu dalam pertolongan Tuhan yang Maha esa.

Seluruh makna inilah yang hendak disampaikan melalui seribu tumpeng di Alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (18/8/2024). Seribu lebih tumpeng disajikan sebagai wujud rasa syukur yang tak terhingga.

Syukur ini dipanjatkan pada momen HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggelar lomba tumpeng yang diikuti 306 kelompok. Masing-masing kelompok membuat enam tumpeng. Satu tumpeng untuk dilombakan dan lima tumpeng kecil dibawa saat parade berkebaya sebelum makan tumpeng bersama di Alun-alun Purbalingga.

”Selain memperingati HUT Kemerdekaan RI, kegiatan ini juga dalam rangka memperingati hari kebaya nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juli yang lalu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Herni Sulasti.

Lomba tumpeng ini diikuti berbagai organisasi maupun kelompok wanita di Kabupaten Purbalingga antara lain dari TP PKK, DWP, Bhayangkari, Persit, Adhyaksa Dharmakarini, Dharmayukti Karini, Pia Ardhya Garini, Aisyah, Muslimat NU, IW Bank Jateng, dan Iwabri.

”Dari Dharma Wanita Persatuan OPD hadir sebanyak 34 kelompok, TP PKK kecamatan sebanyak 18 kelompok, serta 239 kelompok TP PKK desa/kelurahan se-Kabupaten Purbalingga,” ujarnya.

Herni berterimakasih kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya hal ini merupakan wujud syukur sekaligus semangat kebersamaan dan guyub rukun di Kabupaten Purbalingga.

”Mari bersama hari ini kita uri-uri budaya tumpeng dan kebaya yang merupakan budaya asli Indonesia,” tuturnya.

Di hari yang sama tim juri mengumumkan pemenang lomba tumpeng tersebut dengan dua kategori yaitu kategori TP PKK Kecamatan dan Organisasi Wanita serta kategori TP PKK Desa/Kelurahan. 

Berikut data pemenang lomba tiap kategori. Kategori Kecamatan dan Organisasi juara 1  diraih Kecamatan Kutasari, juara 2 Bhayangkari Polres Purbalingga, juara 3 Kecamatan Kalimanah.

Kategori TP PKK Desa/Kelurahan juara 1 diraih Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol, juara 2  Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, dan juara 3 Desa Karangsentul, Kecamatan Padamara.(gani)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN