Semarang, Jatengnews.id – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) lakukan demo simbolik mendesak pengusutan kasus dugaan perundungan dan dugaan bunuh diri mahasiswa PPDS Kedokteran Undip di RSUP Kariadi.
Aksi tersebut dilakukan dihadapan 13.500 mahasiswa baru yang tengah mengikuti penutupan orientasi mahasiswa baru di Stadion Undip, Minggu (18/5/2024).
Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, 2 Mahasiswi KKN UIN Walisongo Meninggal Usai Kecelakaan
Ketua BEM Undip, Farid Darmawan menyatakan, aksi tersebut dilakukan secara spontan sebagai rasa prihatin dan berduka cita terhadap mendiang AR (30) PPDS yang diduga meninggal dengan menyuntikan suntikan ke padabtubuhnya.
“Kami mengingatkan agar pihak berwenang usut tuntas kasus ini. Karena apa? Kalau iya ada hal-hal yang sekiranya perundungan itu bisa dituntaskan agar tidak terjadi lagi,” ungkapnya saat dalam sambungan telepon bersama awak media, Minggu (18/8/2024).
Aksi ini sengaja dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para mahasiswa baru supaya tidak dengan problematika yang ada.
“Pihak undip juga dimohon tidak menyepelekan kasus tersebut. Kami mengutuk keras jika asa perundungan,” paparnya.
Pihak nya juga menyatakan, bahwa BEM Undip meminta untuk dilibatkan dalam persoalan ini supaya ada pengawasan dari pihak mahasiswa.
“Kami cykup kaget dengan pernyataan birokrasi Undip, maksudnya langsung ada kesimpulan. Yang pertama kami tidak dilibatkan, kedua, harusnya sebelum mengelurkan pernyataan Undip harus mengusut tuntas,” Ketua BEM FK Undip, Ayubba Rizqy. (Kamal-02)