Semarang, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menuturkan bahwa program Strategi Pemberian Makan Siang untuk Perbaikan Gizi (STROBERI) adalah langkah inovatif yang digagas dirinya bersama jajaran Pemkot Semarang guna memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang seimbang, sekaligus mendorong pemberdayaan urban farming yang ada di wilayah sekitar.
“Kami mencoba sesuatu yang berbeda dalam mendukung program makan siang bergizi yang menjadi program dedicated Bapak Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih. Jadi bahan untuk makan siang bagi anak-anak adalah diambil dari hasil urban farming di wilayah Kota Semarang,” terang Mbak Ita dikutip Jumat (16/08/2024).
Baca juga : Dico Optimistis Bentuk Koalisi Besar di Pilwakot Semarang
Menurutnya pemberdayaan urban farming dalam program ini akan memberikan multiplier effect di berbagai sektor sehingga perekonomian akan meningkat dan masyarakat akan semakin sejahtera. “Selain itu juga bisa menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi,” lanjut Mbak Ita.
Nantinya para siswa akan menyantap makanan bergizi hasil panen dari Edufarm Park Kantor Kecamatan Ngaliyan dan juga produksi UMKM yang berasal dari Kecamatan Ngaliyan. Sedangkan proses memasak dilakukan di Kantor Kecamatan Ngaliyan oleh Tim Penggerak PKK dan Ibu-ibu KWT dari Kecamatan Ngaliyan dengan menu yang telah dirancang khusus dibantu tim gizi dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Beberapa opsi menu akan disajikan oleh Mbak Ita dengan tetap memperhatikan variasi dan keseimbangan gizi.
Mbak Ita yang sudah melahirkan buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia arahan Megawati, saat ini segera di launching resep-resepnya untuk baduta dan ibu hamil di wilayah Indonesia bagian Timur. Saat ini, mbak Ita sudah menulis buku tentang menu-menu untuk program STROBERI dan segera menyusul dilaunching. Buku tersebut juga berisi menu-menu karya siswa SD dan SMP di Kota Semarang yang merupakan hasil lomba saat jambore petani cilik beberapa waktu lalu yang tentunya sudah disesuaikan kembali kandungan gizinya.
Berbagai menu menarik juga telah dipersiapkan dalam uji coba program makan siang sehat dan bergizi ini. Di antaranya adalah nasi gurih, omelete sayur sup tahu jamur tiram, kimbap telur lele sayur, kemudian ada pula nasi mentega, semur ayam, tumis buncis jamur, perkedel tahu.
“Nanti juga akan ada siswa-siswa dari 5 Sekolah Dasar (SD) dan 6 SMP di kota Semarang yang ikut memasak menu makan siang sehat dan bergizi serta kekinian hasil karya mereka untuk kemudian disajikan bagi teman teman siswa di SD Negeri Ngaliyan 01. Jadi di sini kita juga mengajak anak-anak memasak makanan yang mereka hasilkan dari kegiatan urban farming di sekolahnya,” terang mbak Ita.
Baca juga : Mbak Ita Harap Dewan Baru Bisa Segera Sejalan Dengan Pemkot Semarang
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa melalui pemberdayaan hasil urban farming ini tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak, tetapi juga menghemat anggaran. “Yang jelas ini fresh, petik langsung dimasak dan disajikan. Kita juga bisa lebih hemat dibandingkan membeli bahan makanan di pasar atau menggunakan jasa katering,” imbuhnya. (03)