Beranda Daerah Cegah Stunting, Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Gelar Psikoedukasi Pentingnya Perbaikan Pola...

Cegah Stunting, Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Gelar Psikoedukasi Pentingnya Perbaikan Pola Asuh

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 lakukan edukasi tentang pentingnya perbaikan pola asuh untuk mencegah stunting kepada ibu hamil, ibu dengan anak baduta (bawah dua tahun), dan kader posyandu.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP lakukan Psikoedukasi Pentingnya Perbaikan Pola Asuh untuk Mencegah Stunting di Desa Karanganom (foto: dokumentasi pribadi) (29/7/2024).

Sragen, Jatengnews.id- Mahasiswa Tim KKN UNDIP 2024 melakukan edukasi tentang pentingnya perbaikan pola asuh untuk mencegah stunting kepada ibu hamil, ibu dengan anak baduta (bawah dua tahun), dan kader posyandu.

Kegiatan tersebutb belangsung di Posyandu Kenanga 9 Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen pada Senin (29/7/2024).

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan oleh Vickyta Maya Rosellawati, mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP, dalam bentuk kegiatan sosialisasi. 

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini membawakan materi terkait pengertian pola asuh, pentingnya pola asuh untuk mencegah stunting, pentingnya pemberian makanan bergizi, dan pentingnya stimulasi psikososial bagi anak.

Baca juga: Tim II KKN Undip Lakukan Digitalisasi Pemasaran ‘Strategi Perluasan Pangsa Pasar Pupuk Organik Tengklik’

Vickyta menjelaskan, perilaku orang tua dalam pengasuhan atau pola asuh dapat menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak.

“Maka dari itu, perlu diperhatikan bagaimana pola asuh orang tua kepada anaknya karena pola asuh yang kurang atau rendah memiliki peluang lebih besar terhadap kejadian stunting dibandingkan orang tua dengan pola asuh baik,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kebanyakan masyarakat masih beranggapan bahwa penyebab stunting adalah karena faktor keturunan, padahal penyebabnya adalah kurangnya asupan bergizi dalam jumlah yang tepat pada jangka waktu yang lama.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan stunting adalah dengan perbaikan pola asuh orang tua terhadap anaknya.

“Karena pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua, maka sebagai orang tua perlu untuk belajar atau mengedukasi dirinya sendiri agar bisa membentuk pola asuh yang baik bagi anaknya,” ujar Vickyta.

Pola pemberian makanan yang bergizi merupakan salah satu perilaku orang tua yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak. Orang tua perlu menyadari pentingnya memberikan ASI Eksklusif kepada bayi sejak baru lahir dan MPASI setelah berusia 6 bulan. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan stimulasi psikososial kepada anaknya. Stimulasi psikososial penting dalam membentuk konsep diri, harga diri, percaya diri, dan efikasi diri yang baik pada anak.

“Di posyandu tempat saya, banyak ibu hamil dan baduta sehingga kegiatan sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi mereka,” ujar salah satu kader Posyandu Kenanga 9, Ibu Purwani.

Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan diterima dengan baik. Sebanyak 31 orang ibu yang hadir dalam kegiatan ini mendapatkan pengetahuan baru terkait pentingnya pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak.

Harapannya ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan ini dapat menyadari dan memahami bahwa stunting tidak disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi karena faktor perilaku atau pola asuh orang tua terhadap anaknya.

Baca juga: Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Lakukan Psikoedukasi Anti Bullying Kepada Siswa SD di Sragen

Demikian informasi mengenai KKN TIM II UNDIP 2024 lakukan edukasi tentang pentingnya perbaikan pola asuh untuk mencegah stunting. Semoga bermanfaat. (07)

Exit mobile version