Demak, Jatengnews.id – Tim PPK Ormawa Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (DPM FIK) Udinus berkomitmen wujudkan Desa Jatimulyo di Kabupaten Demak menjadi desa cerdas.
Hal ini diwujudkan dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi masyarakat terutama tentang dunia digital, melalui Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO). Sebanyak 15 mahasiswa turut terlibat dalam kegiatan yang ada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti).
Baca juga : Rayakan Momen HUT RI Wisudawan Udinus Kibarkan Bendera Merah Putih
Desa Jatimulyo yang terletak di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, dihuni oleh masyarakat yang memiliki berbagai usaha. Baik usaha pribadi, maupun di bawah naungan desa. Namun, terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan seperti kurangnya minat literasi terkait pengelolaan keuangan, olah grafis, hingga public speaking. Itulah yang disampaikan oleh Ketua Tim Pelaksana PPKO DPM FIK, Dimas Haydar Anandatama.
“Selain itu, juga kurangnya pengetahuan tentang dunia digital, kesehatan, pengelolaan sampah, dan pemanfaatan teknologi digital. Setelah menyoroti permasalahan tersebut, kami dari Tim PPK Ormawa DPM FIK memiliki solusi dengan dibuatnya 7 literasi,” jelas ketua tim yang akrab disapa Haydar melalui siaran pers, Selasa (13/08/2024).
Tujuh Pojok Literasi
Tujuh pojok literasi yang diusung oleh Tim PPKO DPM FIK dirangkai dalam sebuah inovasi program ‘Sapta Literacy Corner (SATERNER)’. Tajuk literasi yang diangkat terdiri atas literasi MoneySpent, KreatifGrafis, SpeakUp, DigiTech, HealthCare, EcoLife, dan MarketSense.
Lebih lanjut, Haydar menuturkan nantinya tim pelaksana akan menyusun 7 kurikulum pembelajaran non formal dan struktur organisasi 7 pojok literasi dalam pelaksanaan programnya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan sesuai pojok literasi untuk meningkatkan pemahaman. Misalnya, pada literasi MoneySpent, warga akan mendapat edukasi tentang konsep keuangan hingga manajemen risiko keuangan untuk pengambilan keputusan keuangan yang bijak.
Kemudian, pada literasi KreatifGrafis, pelatihan yang diberikan seputar mengembangkan kreativitas dan memberikan platform bagi ekspresi individu masyarakat. Pada literasi SpeakUp, masyarakat diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri saat berbicara di depan umum.
“Literasi DigiTech seputar pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan literasi digital dan memperoleh informasi. HealthCare terkait pemahaman pencegahan dan pengendalian stunting, serta edukasi pentingnya gizi. Selain itu, ada pula literasi EcoLife yang menekankan pentingnya kesadaran tentang potensi ekonomi dalam pengelolaan sampah. Terakhir ada pojok literasi MarketSense yang memberikan pemahaman terkait pemasaran produk dengan teknologi digital dan media sosial,” jabarnya.
Dosen Pendamping, Heru Pramono Hadi, S.E., M.Kom., mengungkapkan harapan yang ingin dicapai dalam program tersebut adalah adanya peningkatan minat literasi di Desa Jatimulyo. Terlebih di era yang serba digital seperti sekarang ini.
Baca juga : Kenalkan Kebudayaan Jepang ke Masyarakat Udinus Gelar Festival Bunkasai
“Tujuan kami menjadikan Desa Jatimulyo sebagai desa binaan, yakni untuk meningkatkan minat literasi masyarakat desa, serta terbukanya wawasan masyarakat desa tentang dunia digital. Selain itu juga meningkatkan kompetensi warga dalam memanfaatkan teknologi digital agar terlahir berbagai inovasi. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, pemberdayaan UMKM, serta meningkatkan gaya hidup sehat dalam menciptakan generasi berkualitas,” katanya. (03)