Magelang, JatengNews.id- Mahasiswa tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Univeristas Diponegoro (UNDIP) melakukan kegiatan demonstrasi cek kualitas air minum warga di Dusun Sabrang Kidul.
Demonstrasi Cek Kualitas Air Minum Warga Melalui Pengujian Dengan Menggunakan Alat TDS dan pH Meter di rumah Bapak Kepala Dusun posko yakni Rumah Bapak Nyono di Dusun Sabrang Kidul Desa Daleman Kidul, Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, Senin (29/7/2024).
Air Minum merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia, manusia hanya akan bertahan hidup maksimal 3 hari jika ia tidak mengonsumsi air minum sama sekali.
Pada kali ini dari KKN TIM II UNDIP melakukan pengujian kualitas air minum warga khususnya air minum warga Dusun Sabrang Kidul.
Sebelumnya dilakukan survey di beberapa rumah warga disini bahwasanya air minum yang biasa dikonsumsi warga ialah air hasil dari rebusan air yang diambil langsung dari mata air maupun dari air keran (PDAM).
Baca juga: Lewat Layar Lebar, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 56 Ajak Masyarakat Memahami Moderasi Beragama
Kepala Dusun Sabrang Kidul, Bapak Nyono mengatakan, di tempat ini sudah pernah dilakukan kegiatan KKN baik itu dari Tim KKN Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (UII) maupun Tim KKN Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga belum pernah sama sekali menyinggung soal apakah air minum yang biasa diminum warga sudah sesuai dengan standar kesehatan yang tertuang di dalam PERMENKES NO. 492 Tahun 2010.
Oleh karena Dhani Hasan berinisiatif membawakan program kerja yang mana isinya menguji kualitas air minum dengan alat TDS dan pH Meter. Adapun kadar TDS air minum yang baik ialah dibawah angka 500 ppm dan pH berkisar antara angka 6,5 s.d 8,5.
”Pada kegiatan pengujian kualitas air minum warga, saya melakukan sampling air dengan merebus beberapa air yang telah saya ambil dari beberapa sumber seperti air keran rumah Bapak Nyono, air dari mata air musholla, dan air dari mata air rumah Bapak Nyono,” ungkap Dhani.
Setelah mengambil beberapa air tersebut, kemudian saya rebus satu per satu air tersebut. Setelah dirasa matang (ditandai dengan munculnya uap dari air), saya mengucurkan air dalam teko tersebut ke dalam masing – masing gelas sehingga didapatkanlah ada 3 gelas dengan sumber air yang berbeda.
Untuk dilakukan tahap pengujian, air minum tadi haruslah memiliki suhu kamar yakni berkisar 27oC.
Setelah semua persiapan sudah siap, saya menyampaikan materi pengantar kepada para auidens diantaranya pentingnya air bagi kehidupan manusia, pengertian dan petunjuk penggunaan alat TDS dan pH Meter yang benar.
Kemudian baru setelah itu dilakukan demonstrasi pengujian dengan kedua alat tersebut dan diapatkan lah hasil rata rata TDS yakni 126 ppm dan kadar pH berkisar 8,2.
“Didapatkanlah kesimpulan bahwa iar minum yang warga selama ini minum sudah memenuhi standar yang ada dan Insya Allah akan terjamin aman kedepannya, dengan catatan warga harus tiap rutin sebulan sekali atau 2 minggu sekali mengecek kualitas air minum dengan alat TDS dan pH Meter,” jelas Dhani.
Warga yang datang pun cukup antusias dalam keberlangsungan kegiatan, penjelasan pemakaian alat yang sederhana dan cukup mudah dilakukan membuat para warga enjoy dari awal sampai berakhirnya kegiatan.
Program ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan memastikan air yang diminum sehari – hari sudah memenuhi standar permenkes no.492 tahun 2010 salah dua nya dengan mengukur kadar TDS dan kadar pH yang terkandung dalam air tersebut.
Demikian informasi mengenai mahasiswa tim II KKN UNDIP melakukan kegiatan demonstrasi cek kualitas air minum warga di Dusun Sabrang Kidul. Semoga bermanfaat, (07)