Batang, JatengNews.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Posko 56 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ajak masyarakat Desa Satriyan memahami moderasi beragama melalui film.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Desa Satriyan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Jumat (9/8/2024).
Film yang disajikan adalah 99 Cahaya di Langit Eropa yang dikupas oleh Asyrof Naf’il Aufari. Dalam pemaparannya Asyrof menjelaskan bahwa Moderasi beragama penting dalam kehidupan.
“Intinya moderasi beragama adalah sikap yang harus kita punya ketika hidup di masyarakat yang majemuk. Karena Indonesia mengakui multiagama, multisuku, multibahasa dan beraneka ragam,” jelas Asyrof.
“Dengan moderasi beragama tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan dalam menjalani ajaran agamanya,” tambahnya.
Asyrof juga menjelaskan contoh sikap beragama yang berlebihan.
“Mengafirkan orang yang berbeda pandangan dengan kita termasuk contoh sikap beragama yang berlebihan,” ungkapnya.
Selain itu, Asyrof juga implementasi sifat moderasi beragama.
”Contoh implementasi sifat-sifat moderasi beragama seperti seorang biksu yang membantu mengalirkan air untuk wudhu seorang muslim. Hal ini merupakan penerapan dari sifat moderasi beragama yaitu toleransi,” jelasnya.
”Kita harus menjadi muslim yang moderat untuk menjaga kedamaian, kerukunan sesama warga Indonesia dan pastinya yang mengawali gerakan ini adalah kita sendiri,” pungkasnya.
Baca juga: KKN Kolaboratif UIN Walisongo dan UIN Saizu Ramaikan Acara Santunan Anak Yatim Piatu di Desa Kemligi
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Moderasi Beragama Posko 56 UIN Walisongo Semarang ajak masyarakat Desa Satriyan memahami moderasi beragama melalui film. (07)