26.4 C
Semarang
, 19 September 2024
spot_img

Beri Penyuluhan Mengenai PMT, KKN UNDIP Desa Bawak Dorong Karang Taruna Aware Pasal Stunting

Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro Desa Bawak mendorong Karang Taruna aware pasal stunting dengan memberika penyuluhan mengenai PMT.

Klaten, JatengNews.idKuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Desa Bawak mendorong Karang Taruna aware pasal stunting dengan memberika penyuluhan mengenai program makanan tambahan (PMT).

Isu stunting mulai menjadi sorotan utama kesehatan akhir-akhir ini. Walaupun mengalami penurunan kasus, angka stunting masih berada jauh dari target yang diharapan pemerintah yaitu 14%.

Stunting menjadi masalah kesehatan pada anak yang didasarkan pada kurangnya gizi. Oleh karenanya, pemerintah berharap dapat mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mengoptimalisasi pola pengasuhan.

Salah satu upaya pemenuhan gizi untuk mengatasi stunting adalah pemberian PMT. Melalui posyandu, pemerintah mendorong masyarakat paham mengenai fungsi PMT guna membantu mengurangi angka stunting.

Baca juga: Kembangkan Ide Kreatif dan Inovatif, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Pelatihan Pembuatan Buket Snack di Karangtengah

Selain memberikan PMT gratis, upaya ini dibarengi dengan arahan oleh para kader posyandu untuk para orang tua mampu memproduksi PMT sendiri agar pemenuhan gizi anak dapat tercukupi setiap saat tanpa harus menunggu jadwal pemeriksaan posyandu berikutnya.

Namun, hal ini tentu menjadi tantangan mengingat banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya.

Seperti halnya di Desa Bawak, kurangnya kesadaran masyarakat tentang PMT dan padatnya kesibukan para orang tua, berpotensi meningkatkan angka stunting di Desa Bawak.

Dengan masalah yang ada, hal ini membuka peluang besar untuk menggerakan organisasi karang taruna setempat guna membantu para warga Desa Bawak, khususnya bagi orang tua yang memiliki balita, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya.

Salah satunya dengan melakukan optimalisasi brandinh PMT melalui karang taruna setempat. 

“Di sini (Dusun Temas) banyak warga yang sibuk dan minim SDM, memang harus ada pendampingan mengenai apa itu PMT dan stunting,” tutur Gatot, selaku Ketua Karang Taruna Temas.

Melalui program Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dari Universitas Diponegoro melihat secerca potensi untuk membranding PMT guna membantu masyarakat setempat. Dengan menjalankan program kerja yang bertemakan “Optimalisasi Branding Menu PMT Oleh Karang Taruna Dusun Temas”.

Mahasiswa KKN yang terdiri dari 9 mahasiswa berbagai program studi, mendorong karang taruna dapat memproduksi PMT dan memasarkannya guna mempermudah para ibu memenuhi kebutuhan gizi balitanya.

Program kerja ini bukan hanya sekadar mengenalkan stunting dan PMT bagi para pemuda-pemudi, tetapi juga memaparkan terkait perizinan, permodalan, dan tahap-tahapan branding.

“Melihat pelung yang ada untuk memasarkan menu PMT, karang taruna Dusun Temas bukan hanya harus mengetahui tentang stunting saja, tetapi perlu juga mengenal bagaimana produk PMT tersebut dapat dipasarkan dengan legal, seperti mendaftarkan pada BPOM dan wajib bersertifikasi halal,” ucap Mutiara, mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP.

Baca juga:Upaya Membangun Generasi Sehat, Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Lakukan Penyuluhan Stunting di Desa Depok

Demikian informasi mengenaiKKN UNDIP Desa Bawak mendorong Karang Taruna aware pasal stunting dengan memberika penyuluhan mengenai program makanan tambahan (PMT). Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN