Beranda Pendidikan Rektor SCU Tekankan 3 Karakter Penting di Puncak Dies Natalis ke 42...

Rektor SCU Tekankan 3 Karakter Penting di Puncak Dies Natalis ke 42 Tahun

Rektor SCU Ferdinandus Hindiarto saat memberikan sambutan dalam acara puncak Dies Natalis SCU ke 42 tahun di Kampus Bendandhuwur Gajahmungkur Semarang, Senin (5/8/2024). (Foto: dok/SCU)

Semarang, JatengNews.id – Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar upacara puncak Dies Natalis ke-42 tahun di Auditorium Agnes Widanti, Gedung Albertus, Kampus 1 SCU Bendan, Kota Semarang, Senin (5/8/2024).

Rektor SCU Ferdinandus Hindiarto mengatakan dies natalis tahun ini mengambil tema Penguatan Identitas & Misi Universitas Melalui Budaya Joyful Learning, Cura Personalis, & Reflektif: Wujudkan Pendidikan Sejati.

“Memang tema tahun ini lebih internal. Namun, ini tidak sekadar tema, memang betul-betul akan menjalani indentitas universitas dengan cara tiga budaya itu bertujuan mewujudkan pendidikan sejati,” katanya saat konferensi pers, Senin (5/8/2024).

Baca juga: Fakultas Psikologi SCU Bersama Yayasan Pendidikan Astra Deklarasikan Sekolah Ramah Anak di IKN

Pendidikan sejati, kata dia, tidak hanya soal pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi, tetapi mendidik mahasiswa untuk bertumbuh, berkembang sesuai talenta dan menjadi pribadi yang utuh (holistik).

“Mahasiswa tidak hanya pintar, tetapi berkarakter, itu tugas kami yang memang tidak mudah,” ujarnya.

Mengenai tiga budaya, lanjut dia, pertama tentang joyful learning yang telah digagas dua tahun lalu merupakan komitmen SCU dalam menciptakan suka cita belajar.

“Kami berusaha menciptakan kampus yang nayaman dan menyenangkan, serta suasana belajar dan pelayanan yang penuh suka cita, dosen antusias mendampingi mahasiswa dalam pembelajaran,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata dia, kedua tentang cura personalis yang menyoroti soal kepedulian terhadap kepribadian. Dia mengatakan pihaknya senantiasa memberikan perhatian dan kepedulian personal kepada mahasiswa.

“Generasi ini yang disebut sebagai generasi alpha dianggap tepat untuk pendampingan secara personal, karena mereka maju dalam teknologi tetapi miskin pergaulan dunia nyata. Sehingga kami menciptakan setiap perjumpaan itu makin berharga,” katanya.

Mengenai reflektif, kata dia, merupakan suatu komitmen SCU dalam merefleksikan setiap peristiwa hidup, agar dapat melihat makna dan nilai secara mendalam.

“Refleksi ini untuk memahami peristiwa hidup sebagai pijakan menuju kematangan dan kedewasaan pribadi,” katanya.

Orasi Ilmiah

Prof. Dra. Francisia Saveria Sika Ery Seda, M.A., Ph.D. Guru Besar Tetap Studi Pembangunan, FISIP Universitas Indonesia pada Upacara DIES Natalis ke-42 SCU berkesempatan menyampaikan orasi ilmiahnya dengan “Pendidikan Bermakna.”

Berangkat dari semangat SCU, Prof. Ery, sapaan akrabnya memberikan narasi mengenai budaya Joyful Learning, Cura Personalis, Reflektif yang telah dilakukan SCU merupakan unsur inner motivation di mana adanya dorongan keingintahuan antara dosen dan mahasiswa untuk berpikir serta belajar terus menerus dengan sukacita.

Baca juga: SCU Lahirkan 3 Srikandi Guru Besar, Berikut Profilnya!

“Budaya ini menjadi salah satu indikator kualitas proses pendidikan yang bermakna,” ujarnya.

Upacara Dies Natalis ke-42 SCU menjadi kegiatan refleksi bersama, bagi setiap stakeholder yang turut andil dalam pengembangan personalitas bangsa Indonesia.

SCU berharap upaya demi upaya positif dapat konsisten terus dilakukan sebagai bagian mendasar menjalankan mandat dan perutusan di tengah masyarakat dan dunia saat ini. (01)

Exit mobile version