33 C
Semarang
, 20 September 2024
spot_img

Pilwalkot Semarang Mulai Mencair Sejumlah Partai Berebut Tahta PDIP

Semarang, Jatengnews.id – Paska Pemkot Semarang diobok-obok KPK, Pilwalkot Semarang menjadi semakin cair dan partai-partai mulai berani menyatakan dukungannya.

Pengamat Politik Undip Semarang, Teguh Yuwono menyatakan, bahwa saat ini kondisinya masih cair dan para partai masih cek situasi saja.

Baca juga : Dua Atau Tiga Poros Pilwalkot Semarang, PDIP Tetap Jadi Lawan

Meskipun telah muncul deklarasi dari beberapa poros seperti koalisi Yoyok Sukawi dan koalisi Dico M Ganinduto, kiranya hal tersebut masih proses cek ombak.

“Ada dua kekuatan yang mempengaruhi politik Pilwalkot, yakni politik Nasional dan lobi-lobi transaksional diantara partai politik di tingkat nasional tersebut,” ujarnya kepada Jatengnews.id, Selasa (06/08/2024).

Kiranya, jelang pertengahan pendaftaran itulah yang bakal terasa seperti arah peta politik yang sesungguhnya akan bertarung.

“Nanti akan kita lihat (menit-menit akhir pendaftaran calon), sejauh mana pengaruh-pengaruh dari pusat tersebut,” paparnya.

Jika melihat hasil survei yang ada, memang telah muncul dengan elektabilitas terkuat dan terendah. Namun hal tersebut sebatas pandangan masyarakat, jika para elit partai politik merubah petanya dan memunculkan sosok baru yang tidak diduga sebelumnya, maka mungkin saja terjadi.

Seperti halnya yang saat ini terjadi, sebelumnya nama Hevearita G Rahayu yang tiba harus berurusan dengan KPK itu menjadi kejutan baru sehingga mengubah peta politik sepeertu saat ini.

“Iya dong (permasalahan hukum di Kota Semarang berpengaruh), sangat besar. Karena partai politik tidak akan mengusung orang yang bermasalah,” terangnya usai menjadi pemateri dalam FGD yang diselenggarakan oleh Fomos di salah satu Hotel di Kota Semarang.

Artinya, dengan adanya KPK melakukan pemeriksaan di Pemkot Semarang ini nama Mbak Ita menjadi melemah.

“Karena begitu di usung dia tidak bisa konsentrasi, kemudian mobilitas pasti turun ketika berurusan dengan hukum, itu sudah pasti rakyat langsung down (elektabilitas anjlok),” jelasnya.

Meskipun kehilangan sosok Mbak Ita, kiranya PDIP masih memiliki potensi yang besar untuk bertarung di Pilwalkot Semarang.

Potensi ini, memiliki catatan harus menggunanakan sosok yang memiliki nama dan kuat bersaing dengan nama yang telah muncul seperti Yoyok.

“Karena PDIP tidak memiliki nama yang kuat, misalnya Sekda (Iswar Aminuddin) surveinya tidak begitu kuat. Arnaz juga tidak,” ungkapnya.

Artinya, untuk mencapai situasi ini calon dari PDIP harus bekerja ekstra supaya mendapatkan simpatik dari masyarakat.

Baca juga : Pengamat Politik Sebut Dico Terjun Bebas di Pilwalkot Semarang, Yoyok Melenggang, PDIP Mencari Sosok

“Tetapi kuncian tetap ada di koalisi Partai Politik dan bagaimana kekuatan politik nasional itu menyetir pola-pola situasi politik,” tandasnya. (Kamal-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN