Semarang, Jatengnews.id – Nama Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, sebelumnya selalu tertinggi dalam survei Pilwalkot Semarang 2024, namun situasi tersebut berubah ketika kantor dan rumahnya digeledah KPK pada 17 Juli 2024.
Paska kejadian tersebut, lembaga survei Indo Barometer melakukan pengambilan data survei pertanggal 18 Juli 2024 sampai 23 Juli 2024.
Baca juga : Pilwalkot Semarang Mulai Mencair Sejumlah Partai Berebut Tahta PDIP
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qudori menyatakan, bahwa nama A S Sukawijaya yang dikenal dengan Yoyok Sukawi ini melambung tinggi atau mendapatkan nilai survei tertinggi.
“Saya menyiapkan dua pertanyaan pertama terbuka dan tertutup. Ada tiga nama yang menonjol, pertama itu A S Sukawijaya atau Yoyok Sukawi itu 16,5 persen,” ungkapnya dalam sambungan Zoom Meeting FGD Fomos, Selasa (6/8/2024).
Dalam pertanyaan terbuka tersebut, objek survei diberikan pertanyaan tanpa diarahkan sehingga ditanya siapa sosok Walikota yang bakal dipilih, tanpa ada nama yang disebutkan oleh tim survei.
Setelah nama Yoyok disini masih muncul, incumbent yakni Mbak Ita dengan hasil survei 11 persen. Selanjutnya, disusul dengan nama Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Ade Bhakti 6,3 persen dan Bupati Kendal Dico M Ganinduto 2,8 persen dan selamjutnya muncul sosok lainnya.
Adapun ketika survei tertutup dengan pilihan tiga nama yakni Yoyok, Mbak Ita dan Dico. Nama Yoyok menerima hasil survei 50,3 persen, Mbak Ita 16,3 persen dan Dico 13 persen.
Qudori juga menjelaskan bagaimana masyarakat Kota Semarang memilih calon pemimpinnya berdasarkan apa.
“Alasan utama publik memilih calon wali kota adalah karena berpengalaman, kinerjanya bagus atau terbukti, dekat dengan rakyat atau merakyat, hanya nama calon tersebut yang saya tahu dan orangnya baik,” sebutnya kriteria masyarakat menentukan pilihannya.
Baca juga : Dua Atau Tiga Poros Pilwalkot Semarang, PDIP Tetap Jadi Lawan
Survei yang ia lakukan ini, menggunakan metode multi stage random sampling dengan wawancara secara tatap muka. “Sampel pada survei ini sebanyak 400 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,90 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” tandasnya. (Kamal-03)