31 C
Semarang
, 20 November 2024
spot_img

Dua Atau Tiga Poros Pilwalkot Semarang, PDIP Tetap Jadi Lawan

Semarang, Jatengnews.id – Perkembangan peta politik di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Semarang 2024, Kemungkinan terkuat bakal ada dua poros atau tiga poros di puncak pendaftarannya.

Pengamat Politik UIN Walisongo Semarang, M KHolidul Adib menyebutkan bahwa kecil sekali kemungkinannya PDIP bakal gabung dalam koalisi partai yang telah ada dengan 14 kursi yang dimilikinya.

Baca juga : Hendi Tidak Ingin Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Sementara jika melihat kacamata hari ini, kondisi partai yang telah menyatakan pasang badan dan mengusung seorang nama calon ada dua.

Pertama Koalisi Semarang Maju (KSM) yang saat ini terdapat enam partai pengusung Yoyok Sukawi, Demokrat, PAN, PPP, PKB, Nasdem dan PKS (20 kursi).

Selanjutnya ada poros pengusung Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dengan  diusung partainya yakni Golkar dan PSI (9 kursi).

“Hanya 10 persen kemungkinan PDIP gabung ke kedua koalisi tersebut. Namun potensi terbesar adalah PDIP tetap maju, sehingga muncul 3 poros atau 2 poros,” jelasnya dalam FGD bersama Fomos, Selasa (6/8/2024).

Dalam FGD Fomos jilid tiga yang mengangkat tema “Membaca Peta Politik Jelasng Pilwalkot Semaranag 2024” ini telah mengerucutkan potensi poros dalam Pilwalkot Semarang.

Meskipun sosok incumbent Hevearita G Rahayu (Mbak Ita) baru-baru ini terjegal KPK, menurutnya PDIP masih memiliki sosok lain yang berpotensi naik menggantikan Mbak Ita.

Adapun nama-nama yang muncul dari PDIP yakni Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng dan mantan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi.

Pasalnya, ada satu poros lagi yakni dari Partai Gerindra yang sampai hari ini masih menjadi bola liar kemanakah arah tujuannya apakah ke Yoyok atau Dico.

“Meskipun demikian Gerindra tidak mungkin memajukan calonnya sendiri karena baru dapat 7 kursi, sehingga dia harus berkoalisi dengan yang lain,” paparnya.

Artinya, meskipun Gerindra menjadi bola liar, kedepannya partai tersebut bakal merapat ke salah satu poros entah itu Yoyok atau Dico.

“Sangat mungkin empat poros ini, bisa mengerucut tiga, dua dan kecil kemungkinan menjadi satu. Kalau terjadi jadi satu poros berarti PDIP menyerah,” ujarnya kepada Jatengnews.id.

Adapun potensi tiga poros yang dia maksudkan yakni, Gerinda merapat ke Dico sehingga koalisinya menjadi tiga partai dengan 16 kursi.

“Kalau Gerindra bergabung dengan Yoyok Sukawi, berarti ada 7 partai pendukung Yoyok, total ada 27. Nah ini nasib Dico tidak aman dia harus gabung ke partai lain. Maka kemungkinan besar Golkar dan PSI gabung ke Yoyok,” terangnya.

Melihat situasi itu, sehingga muncul lah dua poros yang melawan PDIP dalam Pilwalkot Semarang nanti.

“Poros KIM plus versus poros PDIP, tiga dua poros tersebut saat ini potensinya masih kuat,” katanya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa dalam praktiknya nanti, potensi tiga poros itu tidak hanya hadir dari arah Gerindra.

Baca juga : Pengamat Politik Sebut Dico Terjun Bebas di Pilwalkot Semarang, Yoyok Melenggang, PDIP Mencari Sosok

“Potensi lain, KSM bisa saja ada satu partai yang diambil seperti PKB sampai hari ini kan tawarannya minta jatah wakil. Sehingga ketika dia tidak dapat jatah wakil Yoyok maka potensi keluar koalisi ada,” jelasnya. (Kamal-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN